Menu

Kisah Petani Limau Manis Kampar Bertahan di Masa Pandemi

Riki Ariyanto 1 Sep 2020, 19:07
Para petani berfoto di lahan jeruk sebelum pandemi COVID-19 (foto/ist)
Para petani berfoto di lahan jeruk sebelum pandemi COVID-19 (foto/ist)
Adanya pandemi COVID-19 membuat petani sedikit kesulitan, mulai dari transportasi dan harganya yang mahal. Namun Lilit dan petani lainnya tak kehabisan akal untuk tetap bertahan. Ia memilih media sosial sebagai alat pemasaran. Beruntung, di saat pandemi ini, permintaan Limau Manis masih banyak dari masyarakat.

“Saya posting di media sosial, jika ada permintaan, saya langsung antar. Jadi tidak menunggu datangnya transportasi dan permintaan, tapi saya yang menjemput bola,” tuturnya.

Ia mengaku langkah pemasaran secara daring tersebut ia ambil ketika berdiskusi dengan perwakilan dari bagian Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) salah satu perusahaan di sekitar desanya.

Halaman: 234Lihat Semua