Menu

Prof. Wiwit Perkenalkan Pupuk Seresah, Siap Kerja Sama dengan BUMP Riau untuk Produksi Skala Besar

Satria Utama 7 Sep 2020, 08:54
Prof Wiwit mempresentasikan keunggulan pupuk buatannya di Pusdiklat BUMP
Prof Wiwit mempresentasikan keunggulan pupuk buatannya di Pusdiklat BUMP

RIAU24.COM -  PEKANBARU - Sampah daun dan ranting serta cabang-cabang tanaman yang sudah lapuk dan gugur ke tanah, ternyata bisa jadi emas hitam berharga yaitu jadi pupuk organik yang menyuburkan berbagai tanaman.

Pupuk ini ditemukan dan dikembangkan Prof.Dr. Antonius YPBC Widyamoko, MAgr atau biasa disapa Prof Wiwit yang merupakan lulusan S3 dari Universitas Kyushu Jepang. Minggu (6/9/2020) ia memperkenalka pupuk yang diberi nama Seresah itu kepada para petani dari Desa Muara Dua, Siak Kecil, Bengkalis di Pusdiklat BUMP Korwil Riau.

"Pupuk organik ini sudah diekspor ke Jepang sejak beberapa tahun lalu. Pupuk sampah organik yang disebut pupuk organik Seresah ini berkesimbangunan menyuburkan tanaman, beda dengan pupuk kimia seperti TSP. Kalau terus menerus TSP ditabur di tanah untuk tanaman lama-lama tanaman sulit menyerap unsur hara lainnya dan tanah makin tak subur," jelasnya.

Hadir di lokasi Pusdiklat itu, Direktur Operasional BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) Anton Mart Irianto, Ketua Seknas BUMP Indonesia Dr Ir Edi Waluyo didampingi Eddy Purjanto, Korwil BUMP Riau Alexander Pranoto didampingi Sekretaris Satria Utama Batubara dan sejumlah pengurus Aliansi Pewarta Pertanian Indonesia.

Menurut Prof Wiwit, penemuannya di pupuk organik "Seresah" ini belajar dari hamparan hutan Kenapa hutan itu subur, ternyata subur karena dapat asupan pupuk dari sampah, ranting-ranting dan cabang tanaman itu sendiri yang gugur ke tanah.

"Ternyata sampah daun yang sudah kering dan gugur, ranting, cabang-cabang tanaman yang sudah lapuk itu sangat bernilai tinggi, dan kalau di tanah anda sampah daun kering yang gugur jangan dibakar, tapi tumpukkan ke tanaman agar menjadi pupuk dan dapat diolah oleh berjuta-juta bakteri di tanah, dan tanah jadi subur," kata Prof Wiwit.

Halaman: 12Lihat Semua