Menu

Gus Umar Hasibuan Sebut Serangan Buzzerp ke Anies Baswedan Mengerikan, Netizen: Ironis

Riki Ariyanto 13 Sep 2020, 14:43
Gus Umar Hasibuan Sebut Serangan Buzzerp ke Anies Baswedan Mengerikan, Netizen: Ironis (foto/int)
Gus Umar Hasibuan Sebut Serangan Buzzerp ke Anies Baswedan Mengerikan, Netizen: Ironis (foto/int)

RIAU24.COM -  Wakil Ketua Lembaga Ekonomi Nahdatul Ulama (PBNU), Umar Hasibuan atau Gus Umar menilai Anies Baswedan sudah diserang habis-habisan oleh buzzer. Hal itu terjadi sejak Gubernur DKI Jakarta itu mengumumkan PSBB total untuk ibu kota negara.

zxc1

"Gila ya serangan terhadap @aniesbaswedan massif terencena dan terukur. Buzzerp emang mengerikan. Anehnya menkes yg tak jelas apa kerjanya mrk diamkan. Mgkn spt inilah kerja buzzerp yg berusaha mengalihkan kegagalan pemerintah dlm menangani covid19," cuit @umar_hasibuan75, Minggu (13 September 2020).

Langsung saja netize berikan komentar. @AndreaGasnier: "Ini juga yg membuat saya ironis, kok pemerintah seakan sengaja membiarkan narasi para BuzzerRp yg menyerang @aniesbaswedan? apakah memang tak ada sanksi bagi mereka yg menghalangi penanganan Covid-19?"

zxc2

@Zie83132906: "Bukan cuman buzzer si. Pendukung rezim gampang banget tercuci otak oleh buzzer. Apa sbaiknya bagsa ni diruwat massal ato ruqyah besar2an biar kembali k fitrahnya aagar bisa berakal sehat kembali?"

@shiva_nataraja3: "Ambigu, Garda terdepan kan harusnya Menkes termasuk Satgas Covid.. Pemda mah kewenanganya terbatas mau diijinkan ini itu kagak diijinin Pusat."

@mulyono379: "Mungkin saya salah satu dari jutaan warga DKI yang terdampak, sudah 6 bulan tidak bekerja karena industri pariwisata terpuruk total, tapi saya mendukung tindakan PSBB, melihat peningkatan kasus covid-19 dengan tajam, selamatkan manusianya #DukungPSPB."

@DikieMukoddas: "Bener banget Bang. Seakan Anies itu ancaman buat mereka, padahal Anies hanya mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga. Ngeri sekali AKB tapi udah kayak normal, so PSBB pilihan tepat."

@Abie_1234: "Kami dengan doa kami bersama goodbener of Indonesia."