Menu

Ini Penyebab Harga Sawit di Riau Naik Sepekan Mendatang

M. Iqbal 16 Sep 2020, 09:31
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja menyebutkan, ada beberapa penyebab naiknya harga tandan buah segar (TBS) untuk sepekan mendatang.

Disebutkan Defris, dari segi faktor internal, naiknya harga TBS periode ini dengan persentase yang sedikit disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

Dirincikannya, untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp. 57,07/kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 33,00/Kg, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 235,00/kg, PT. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 53,97/Kg dari harga minggu lalu, PT Musim Mas mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 120.00/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 70.00/Kg, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 110,00/Kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, kenaikan harga TBS minggu ini karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melesat cukup tinggi pada perdagangan awal pekan," kata Defris, Rabu, 16 September 2020.

Sentimen seputar penurunan output bulan September, lanjutnya jadi pemicu kenaikan harga. Harga CPO untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 2,38% ke RM 2.878/ton sekitar Rp 1,03 juta/ton.

Sejak awal September, lanjutnya lagi, harga CPO kokoh berada di atas RM 2.800/ton dan mulai mendekati RM 2.900/ton atau Rp 1,04 juta/ton. Bulan September-November merupakan musim puncak produksi CPO.

"Kenanga Research memproyeksikan produksi Malaysia di bulan September naik 4,7% dari bulan sebelumnya menjadi 1,95 juta ton.Lebih lanjut, institusi riset tersebut juga mengatakan ekspor bulan ini akan naik 3,1% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1,63 juta ton jelang pertengahan musim gugur dan perayaan Deepavali," ujarnya.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan total pasokan 2,0 juta ton melebihi total permintaan 1,95 juta ton, yang mengarah ke stok akhir yang lebih tinggi sebesar 1,74 juta ton atau 2,6 persen lebih tinggi secara month on month," lanjutnya.

Sentimen positif lain yang juga mengerek harga CPO kali ini adalah penguatan harga minyak nabati lainnya. Untuk kontrak minyak kedelai dan sawit di Bursa Komoditas Dalian naik masing-masing 2,8% dan 2,91%.