Menu

Bukan AS Atau dan China, Dua Negara Ini Malah Bentrok Duluan, Eropa Pun Dibuat Terhenyak

Siswandi 17 Sep 2020, 11:23
Pasukan militer Armenia (ilustrasi). Foto: int
Pasukan militer Armenia (ilustrasi). Foto: int

RIAU24.COM -  Sejak beberapa waktu belakangan ini, salah satu sorotan dunia masih tertuju kepada panasnya hubungan Amerika Serikat dan sekutunya dengan China. Khususnya yang berada di areal Laut China Selatan. Kedua kubu, dikabarkan sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk, yakni perang.  

Namun tanpa disangka-sangka, ternyata perang dalam arti yang sesungguhnya, malah terjadi antara Armenia dan Azerbaijan. Meski sempat sepakat untuk melakukan gencatan senjata, aksi baku tembak yang melibatkan militer kedua negara itu, kembali terjadi di sejumlah wilayah perbatasan, Rabu 16 September 2020. Sejauh ini, satu orang tentara Armenia dikabarkan tewas dalam perang di wilayah tersebut. Benua Eropa pun dibuat terhenyak. 

Dilansir viva, Kamis 17 September 2020, menurut laporan Publik Radio of Armenia, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim pasukan Angkatan Bersenjata Armenia melancarkan serangan terlebih dulu. Tak hanya itu, kubu Azerbaijan juga menuding militer Armenia telah 34 kali melanggar kesepakatan  gencatan senjata.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyebutkan, pasukan militer Armenia menyerang pasukan Angkatan Bersenjata Azerbaijan dengan menggunakan senapan mesin berkaliber besar, dan senapan sniper.

"Angkatan Bersenjata Armenia, yang terletak di desa Moesesgekh dan Chinari di wilayah Berd, menjadi sasaran tembak posisi tentara Azerbaijan yang terletak di Aghdam, desa Kokhanabi wilayah Tovuz," lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

Tak hanya itu, kontak senjata juga terjadi di beberapa daerah lain seperti Desa Chilaburt wilayah Tartar, Desa Yusifjanli wilayah Aghdam, Garakhanbayli, Ashagi Seyidahmadli, dan desa Horadiz wilayah Fuzuli. 

Tak terima dengan tudingan itu, Kementerian Pertahanan Armenia balik menuding pasukan Azerbaijan lah yang lebih dulu melakukan serangan. Akibatnya, seorang prajurit berpangkat Sersan Muda, Hovik Tamazyan, tewas dalam insiden tersebut.

"Sersan Muda Hovik Tamazyan, berusia 20 tahun, menderita luka tembak dan pecahan peluru yang fatal akibat provikasi dari pihak Azerbaijan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Armenia. ***