Menu

Supaya Kampung Mereka tak Dicaplok China, Warga Desa di India Nekat Lakukan Hal Gila Ini

Siswandi 21 Sep 2020, 10:52
Militer India melakukan operasi di kawasan pegunungan yang berbatasan dengan China saat musim dingin. Foto: int
Militer India melakukan operasi di kawasan pegunungan yang berbatasan dengan China saat musim dingin. Foto: int

RIAU24.COM -  Memanasnya suasana di Ladakh, kawasan perbatasan India dan China, ternyata telah memicu rasa khawatir para warga di Desa Chusul, sebuah kampung yang berada di kawasan Ladakh. Mereka khawatir, jika perang benar-benar terjadi, kampung mereka akan dicaplok militer China. 

Sebagai bentuk dukungan kepada militer India, sejumlah warga desa itu nekat mendaki puncak Pegunungan Himalaya yang berada pada ketinggian 15.000 kaki atau sekitar 4.572 meter dengan suhu berada di bawah 40 derajat celsius. Mereka membawa sejumlah perlengkapan, dan berjalan menuju kamp pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) di wilayah tersebut.

Gilanya lagi, aksi itu tak hanya dilakukan kaum pria. Kaum perempuan dan anak-anak pun ikut serta. Tujuannya hanya satu, membantu tentara India menyiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem musim dingin yang akan segera tiba.

Para warga tersebut membawakan sejumlah pasokan logistik seperti makanan, selimut, dan sejumlah peralatan yang digunakan di musim dingin. Gilanya lagi, ternyata beberapa warga ini melakukan perjalanan pulang pergi selama beberapa kali. Padahal, jalur pendakian sangat berbahaya dan siap setiap saat mengancam mereka yang lalai.

Dilansir viva yang merangkum the guardian, Senin 21 September 2020, tujuan dari aksi gila para warga itu warga itu tak lepas dari ketakutan terhadap agresi pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Para warga yakin, jika tak membantu tentara India maka desa yang mereka tinggali akan diambil alih oleh tentara China.

"Kami ingin membantu tentara India untuk mengamankan posisi mereka segera. Kami membawa pasokan kepada mereka, dan melakukannya selama beberapa putaran dalam sehari. Ini untuk memastikan, bahwa para tentara tidak menghadapi terlalu banyak masalah," ujar salah seorang warga yang tak disebutkan namanya.

Sejumlah pengamat militer meyakini bahwa pasukan militer India belum siap menghadapi pertempuran panjang, apalagi di tengah cuaca ekstrem. 

Sedangkan laporan lainnya menyebutkan yang dilansir hindustantimes menyebutkan, militer India memiliki waktu yang cukup sempit untuk memobilisasi pasukannya ke Ladakh.

Bukan perkara mudah bagi pemerintah India mempertahankan pasukan dalam jumlah masif, di wilayah pegunungan yang dikepung suhu dingin yang ekstrem. Dana besar harus dikeluarkan. Belum lagi, di wilayah itu sama sekali tak ada saluran komunikasi dan listrik. 

Sementara di sisi lain, anggaran pertahanan China justru berjumlah tiga kali lipat lebih besar dari India. ***