Menu

Kasus Positif Covid-19 di Kecamatan Tampan Cenderung Turun Selama Penerapan PSBM, Ini Buktinya

Ryan Edi Saputra 24 Sep 2020, 22:20
Waikota Pekanbaru, Firdaus
Waikota Pekanbaru, Firdaus

RIAU24.COM - PEKANBARU - Selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kecamatan Tampan pada seminggu yerakhir penyebaran kasus di kecamatan Tampan cenderung turun.

PSBM ini efektif diterapkan sejak tanggal 16 September malam. PSBM akan berakhir pada 29 September mendatang. Dari data yang diperoleh, kasus positif di awal PSBM masih cukup tinggi di Kecamatan Tampan.

Seperti pada tanggal 19 September lalu, ada 63 kasus di Kecamatan Tampan. Pada 20 September turun menjadi 60 kasus. Kemudian pada tanggal 21 September, turun drastis menjadi 7 kasus.

Namun, kembali ada kenaikan pada tanggal 22 September, sebanyak 15 kasus. Sehari setelahnya, atau 23 September, kembali naik menjadi 27 kasus.

Jika merujuk data komulatif se-Kota Pekanbaru. Penyebaran Virus Corona cenderung naik turun. Pada tanggal 16 September, tercatat ada penambahan 100 kasus, 3 pasien meninggal.

Sehari setelah itu atau tanggal 17 September, naik menjadi 145 kasus. Namun, pada tanggal 18 September, turun menjadi 115 kasus, 1 meninggal. Sehari setelah itu atau 19 September kembali ada penambahan 182 kasus, 1 meninggal.

Pada tanggal 20 September ada penambahan 120 kasus. Pada 21 September sempat turun drastis 80, 3 meninggal. Kemudian tanggal 22 September angka penambahan kembali naik, yakni 153 kasus, 23 September penambahan turun yakni 116 kasus, 5 meninggal.

Total sampai kini, di Kota Pekanbaru tercatat ada 2.752 pasien positif, yang masih dirawat sebanyak 1.742 pasien. Dari total kasus itu, 962 pasien sudah sembuh. 48 lainnya meninggal dunia 

Berita sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengklaim, jumlah pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) Kecamatan Tampan sudah mulai turun.

"Hasil evaluasi PSBM dalam sepekan, ada penurunan pelanggaran. Pada awal PSBM memang ada banyak pelanggaran, terutama terkait penggunaan masker," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus, Kamis (24/9/2020).

Ia berharap, masyarakat di wilayah kecamatan yang sedang diberlakukan PSBM, bisa patuh terhadap aturan. Apalagi, pada 20 September lalu, tim pemburu teking yang menyasar pelanggar protokol kesehatan sudah dibentuk dan diturunkan.

"Pemburu teking itu maksudnya memberikan pemahaman secara tegas kepada warga yang bandel atau teking dalam penggunaan masker. Karena, penggunaan masker menyelamatkan kita semua," ungkap Firdaus.

Menurutnya, saat ini tim bertindak lebih tegas kepada pelanggar protokol kesehatan. Imbauan atau sosialisasi protokol kesehatan tidak ada ada lagi saat ini. Sebab, sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.

"Kini, penegakan disiplin lebih tegas oleh pemerintah melalui aparat hukum," tambahnya.