Menu

Tega Membakar Pendeta dan Istrinya Hingga Tewas, Pria Ini Dijatuhi Hukuman Mati di Amerika, Jadi Kematian Pertama Setelah 17 Tahun

Devi 25 Sep 2020, 11:06
Christopher Vialva
Christopher Vialva

RIAU24.COM -  Pemerintah AS pada Kamis mengeksekusi Christopher Vialva, seorang terpidana pembunuh dan orang kulit hitam pertama yang menghadapi hukuman mati federal sejak hukuman itu dilanjutkan awal tahun ini setelah absen selama 17 tahun. Vialva berusia 19 tahun ketika dia dan sesama anggota geng di Killeen, Texas membunuh Todd dan Stacie Bagley, pendeta muda Kristen yang menikah dengan seorang kulit putih dari Iowa, di pangkalan militer Fort Hood pada tahun 1999.

Departemen Kehakiman mengatakan akan membunuh Vialva, 40, menggunakan suntikan mematikan pentobarbital, barbiturat, pada pukul 6 sore EDT (22:00 GMT) di ruang eksekusi di Terre Haute, Indiana, eksekusi federal keenam tahun ini dan kematian kedua minggu ini.

Mahkamah Agung AS menolak permohonan Vialva untuk tetap hidup hingga hari Kamis.

Dia dinyatakan meninggal sesaat sebelum pukul 7 malam EDT (23:00 GMT), kantor berita Associated Press melaporkan.

Dalam pernyataan terakhir, Vialva meminta Tuhan untuk menghibur keluarga pasangan yang telah dia bunuh, dengan mengatakan, "Bapa... sembuhkan hati mereka dengan kasih karunia dan cinta." Kata-kata terakhirnya adalah: "Saya siap, Bapa."

Eksekusi Vialva terjadi saat Amerika Serikat bergulat dengan disparitas rasial dalam sistem peradilan pidana, dengan protes harian yang terjadi di kota-kota AS terhadap kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam.

Halaman: 12Lihat Semua