Menu

Indonesia Protes Vanuatu Ikut Campur Urusan Papua, Arie Kriting Minta Kasus HAM Diselesaikan

Riki Ariyanto 29 Sep 2020, 09:09
Indonesia Protes Vanuatu Ikut Campur Urusan Papua, Arie Kriting Minta Kasus HAM Diselesaikan (foto/int)
Indonesia Protes Vanuatu Ikut Campur Urusan Papua, Arie Kriting Minta Kasus HAM Diselesaikan (foto/int)

RIAU24.COM -  Indonesia memberikan hak jawab di sidang PBB mengenai persoalan Papua yang disuarakan Negara Vanuatu. Pihak Indonesia tegaskan Vanuatu jangan ikut campur persoalan di Papua.

zxc1

Hal ini turut ditanggapi Komika Arie Kriting yang dikenal vokal kalau berkaitan isu HAM di Papua. "Statementnya cukup solid. Agak beda sama yang dulu bilang gak ada pelanggaran HAM di Papua. Setuju, negara lain gak usah ikut campur. TAPI, kasus HAM di Papua kita selesaikan. Di Sidang Umum PBB, Indonesia Minta Vanuatu Jangan Ikut Campur Urusan Papua," cuit @Arie_Kriting beberapa waktu lalu.

"Selama kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua tidak ada kemajuan, maka negara lain seperti Vanuatu akan selalu punya celah untuk bawa isu ini. Kayak tetangga yang suka lapor Pak RT, kalo di rumah kita ada anak yg suka dipukuli. Kalo gak mau dilaporin, jangan pukulin anak sendiri," ujar @Arie_Kriting.

zxc2

Langsung saja netizen berikan ragam komentar. @mariopuszo: "Vanuatu bukan tetangga. Vanuatu dan Papua itu sama2 anak ibu Mela, Melanesia. Jd wajar sih liat saudaranya ga diurus dengan baik."

@dimsky_04: "Adanya pelanggan HAM itu nyata. Tpi jika masalah kedaulatan ingin kokoh sebaiknya negara mulai serius dalam menangani hal ini. Dan negara juga harus jujur sih,,kalo bisaa hehehe. Jgn hanya mau SDA nya saja, Manusia nya jga harus diperhatikan. Btw bukan bangun jalan doang ya hehe."

@ahmadbachh19: "Ia saya sepakat dengan kak @Arie_Kriting dugaan pelanggaran HAM di Papua harus segera diselesaikan, dan segera diadili, termasuk OPM yg telah menewaskan banyak jiwa WNI termasuk kasus kemarin anggota TNI yg dibunuh."

@Rekal_ihsann: "Betul Kaka Arie... jangan sampai Papua pisah dari Indonesia... karena klo sampai lepas.. Papua cuma bakal jadi negara bahan bully an negara digdaya."