Menu

Bisa Capai Rp100 Juta, Ini Tanaman Hias yang Harganya Naik Sejak Pandemi

Riko 29 Sep 2020, 18:50
janda bolong (net)
janda bolong (net)

RIAU24.COM - Karantina mandiri selama pandemi menumbuhkan minat sebagian masyarakat terhadap tanaman hias. Pertumbuhan hobi membuag permintaan harga beberapa tanaman hias kian mahal. 

Seperti tanaman janda bolong yang menjadi primadona lantaran harga jualnya tidak tanggung-tanggung, yaitu bisa mencapai Rp 100 juta. Selain janda bolon ada beberapa tanaman yang juga ikut naik. 

Melansir dari Kompas berikut 6 tanaman yang harganya naik semenjak pandemi:

1. Aglaonema

Aglaonema alias Sri Rejeki kini juga tengah menikmati popularitasnya. Sempat menjadi primadona sekitar tahun 2006 silam, kini Aglaonema kembali diburu.

Harga yang ditemui kini kurang lebih serupa dengan harga Aglaonema saat tenar 14 tahun silam. Per pot atau per tanaman bisa dibanderol puluhan juta Rupiah.

Sesuai namanya, tanaman ini diyakini membawa 'rejeki' atau energi baik. Kemampuan Aglaonema menyaring polutan di ruangan barangkali jadi salah satu di antara keberuntungan itu.

2. Monstera

Akhir-akhir ini tanaman Monstera banyak diminati karena daunnya yang unik di kalangan masyarakat. Dari genus Monstera, ada beberapa spesies yang banyak diminati antara lain, Monstera deliciosa dengan daun lebar dan seperti dipotong-potong atau Monstera adansonii yang memiliki daun berlubang.

Melansir dari berbagai sumber, Monstera dulu hanya dihargai ratusan ribu rupiah. Untuk Monstera empat daun, hanya sekitar Rp100ribu. Kini Monstera dibanderol dengan harga jutaan. Bahkan belum lama ini, 'janda bolong' alias Monstera adansonii variegata ditebus dengan harga nyaris Rp90 juta.

Monstera adansonii variegata tersebut punya keunikan. Selain daun-daun yang berlubang, ada semburat putih seperti efek semprotan cat.

3. Keladi

Pandemi membuat satu jenis tanaman jadi "naik kasta" adalah keladi. Tanaman yang biasanya tumbuh liar di sekitar pekarangan lembap, kini bersolek di antara tanaman-tanaman hias lain.

Keladi sebenarnya masih satu keluarga dengan Syngonium tapi genus Caladium. Keladi umumnya tidak mempunyai batang tetapi pelepah atau tangkai daun. Keindahan keladi terletak pada lekuk, corak dan tulang-tulang daun yang menonjol dan berwarna kontras. 

4. Syngonium

Syngonium berasal dari keluarga Araceae, tanaman tropis yang tumbuh di Meksiko Selatan dan beberapa wilayah di Amerika Selatan. Salah satu spesies yang cukup umum dibudidaya sebagai tanaman hias adalah Syngonium podophyllum atau hanya disebut Syngonium.

Jika menilik harga di marketplace, rata-rata menawarkan spesies variegata. Variegata memberikan warna putih atau kuning pada daun Syngonium yang umumnya hijau. Syngonium variegata dijual dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp700 ribu. Padahal sebelum pandemi, harga jual Syngonium hanya sekitar Rp10 ribuan.
 
5. Anthurium

Kemolekan Anthurium plowmanii alias gelombang cinta sempat bikin geger karena harganya yang mencapai puluhan juta. Kemudian ada Anthurium jenmanii dengan warna "jreng" nan cantik yang harganya dipatok per daun.

Berkat pandemi, Anthurium kembali meraih popularitas. Di marketplace, Anthurium dipatok dengan harga mulai dari Rp45 ribu untuk bibitnya saja. Sedangkan untuk Anthurium yang berukuran besar dijual mulai dari Rp2 juta.

6. Lidah mertua

Lidah mertua alias Sansevieria adalah tanaman hias dengan bentuk daun-daun tegak, kaku dan bisa bertahan dalam kondisi apapun. Melansir dari Rolling Nature, lidah mertua bisa dijadikan tanaman ideal untuk membantu memurnikan udara dalam ruangan.

Bahkan, ketika tanaman lain mengeluarkan karbon dioksida pada malam hari, si lidah mertua masih terus memproduksi oksigen.