Menu

Tak Mau Dijadikan Alat Kampanye Donald Trump, Paus Fransiskus Ogah Bertemu Menlu AS

Siswandi 1 Oct 2020, 15:23
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus

RIAU24.COM -  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo saat ini tengah berkunjung ke Italia. Namun kehadirannya tidak mendapat sambutan hangat dari pihak Vatikan. Bahkan Paus Fransiskus dikabarkan ogah bertemu Pompeu, karena khawatir hal itu akan dijadikan alat kampanye Donald Trump. 

Seorang pejabat tinggi Vatikan tak menampik hal itu. Adalah Uskup Agung Paul Richard Gallagher, yang juga sekretaris Vatikan yang bertugas mengurusi hubungan dengan negara-negara bagian. 

"Jika AS yang secara sepihak menyelenggarakan acara apakah sama dengan eksploitasi Paus menjelang pemilihan?" Gallagher menjawab: “Ya, itu tepatnya mengapa Paus tidak akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo," katanya, seperti dilansir rmol yang mengutip the guardian, Kamis 1 Oktober 2020.

Tudingan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo , berbicara pada konferensi tentang kebebasan beragama pada hari Rabu (30/9/2020) waktu setempat. Kegiatan itu diselenggarakan kedutaan AS untuk Takhta Suci Vatikan. 

Namun juga beredar kabarnya, Paus Fransiskus tak bersedia bertemu Pompeo menyudul serangan yang dilancar Pompeo baru-baru ini. Ketika itu, Pompeo mengkritik Vatikan yang dianggap lunak pada catatan hak asasi manusia China ketika kedua belah pihak bersiap untuk memperpanjang perjanjian bersejarah yang ditandatangani dua tahun lalu. 

Rincian kesepakatan itu memang tidak pernah dipublikasikan, tetapi itu memberi Vatikan suara dalam penunjukan uskup Katolik di China. 

Paus Fransiskus juga mengakui ada delapan uskup yang telah ditunjuk oleh Beijing tanpa persetujuannya. China menjadi tema pertemuan Pompeo dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte di Roma pada hari Rabu (30/9) waktu setempat. 

Pompeo mengatakan bahwa dirinya meminta Conte untuk mempertimbangkan keamanan jaringan dengan hati-hati. Selama konferensi pers dengan Menlu Italia Luigi Di Maio, Pompeo mengatakan dia prihatin dengan rencana China untuk memperluas pengaruhnya terhadap ekonomi Italia. 

Untuk diketahui, pada Maret 2019, Italia menjadi negara G7 pertama yang mendukung rencana kontroversial yang dikeluarkan oleh China untuk membangun jaringan perdagangan global bergaya Jalur Sutra, yang membuat jengkel sekutu UE dan AS. ***