Menu

Pertikaian Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Mengatakan Seorang Warga Sipil Tewas di Ganja

Devi 5 Oct 2020, 16:18
Pertikaian Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Mengatakan Seorang Warga Sipil Tewas di Ganja
Pertikaian Nagorno-Karabakh: Azerbaijan Mengatakan Seorang Warga Sipil Tewas di Ganja

RIAU24.COM - Pasukan Azerbaijan dan Armenia saling menembakkan roket dan artileri berat, dengan masing-masing pihak menuduh pihak lain menargetkan wilayah sipil saat pertempuran memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan semakin intensif. Kementerian luar negeri Azerbaijan mengatakan pada Minggu seorang warga sipil tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan roket Armenia di kota kedua Ganja, dan Baku mengancam akan membalas dengan menghancurkan target militer di dalam Armenia.

Armenia membantah telah mengarahkan tembakan "apapun" ke Azerbaijan. Pemimpin Nagorno-Karabakh mengatakan pasukannya telah menargetkan pangkalan udara militer di Ganja tetapi kemudian berhenti menembak untuk menghindari korban sipil. Dalam pernyataan yang diposting di situsnya sebelumnya, kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan Ganja dan beberapa daerah sipil lainnya diserang menggunakan roket dan penembakan.

"Azerbaijan akan menghancurkan sasaran militer langsung di dalam Armenia dari mana penembakan terhadap pusat penduduknya terjadi," kata ajudan presiden Hikmet Hajiyev, menambahkan bahwa ada korban sipil di Beylagan, yang berbatasan dengan Nagorno-Karabakh.

Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Ganja, berkata: "Orang-orang di sini memberi tahu kami bahwa sekitar satu jam setelah roket mendarat, yang kedua menghantam daerah pemukiman lain beberapa blok jauhnya, melukai dua orang."

Sebelumnya, para pejabat Armenia mengatakan kota utama Stepanakert di Nagorno-Karabakh, yang telah ditembaki sejak Jumat, kembali dihantam.

Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Stepanakert, mengatakan kota itu telah dibombardir hebat sejak Minggu pagi. "Sirene serangan udara meraung di seluruh kota ini saat rentetan roket dan mortir menghujani," katanya. “Telah terjadi kerusakan parah pada gedung-gedung di pusat kota,” tambah Smith, menyebutnya sebagai “hari yang sangat sulit bagi penduduk Stepanakert. Orang tidak bisa keluar. Mereka bersembunyi di tempat perlindungan bom. Warga sipil menjadi sasaran utama pemboman ini. "

Halaman: 12Lihat Semua