Menu

Jokowi Sebut 'Jangan Sok-sokan Lockdown', Pengamat: Jangan Multitasfir, Harus Jelas, Kepada Siapa?

Siswandi 5 Oct 2020, 17:31
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RIAU24.COM -  Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menilai ada ambiguitas dalam pernyataan Presiden Jokowi, tentang 'jangan sok-sokan lockdown provinsi, kabupaten atau kota', dalam penanganan Covid-19. 

Menurutnya, apa yang dilontarkan Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden, bisa menimbulkan tafsir liar di tengah masyarakat. Sebab, Jokow tidak menyebut secara pasti, siapa sosok yang dimaksud dalam pernyataannya itu. 

"Saya kira mesti tunjuk nama, karena itu bisa ambigu dan multitafsir, kepada siapa? Presiden harus jelas, jangan hanya menuduh yang bukan-bukan," lontarnya, dilansir rmol, Senin 5 Oktober 2020.

Presiden merupakan kepala negara yang memiliki tanggung jawab kepada para kepala daerah. Karena itu, Saiful Anam menduga ada pembangkangan yang terjadi di lingkup daerah terhadap arahan presiden dalam penanggulangan Covid-19. 

"Saya kira kalau leadership presiden cukup baik, gubernur, bupati/walikota bakal nurut kok. Tapi kan ini sepertinya gagasan-gagasan presiden tidak didengar. Sehingga kemudian mengungkapkan kepada publik 'jangan sok-soan melockdown'. Yang mau melockdown siapa? Tunjukkan dong!" tegas Saiful. 

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi kurang baik jika diarahkan kepada publik. Sebaiknya, Jokowi memperbaiki pola komunikasi hubungan pusat dan daerah. 

Halaman: 12Lihat Semua