Menu

Masuk Salah Satu Bank yang Disatukan, Mandiri Syariah Siap Bersinergi Ciptakan Bank Syariah Modern dan Inovatif

M. Iqbal 14 Oct 2020, 12:28
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari
Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari

RIAU24.COM - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mendukung langkah pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk melakukan merger atau menyatukan bank syariah milik Himbara, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Mandiri Syariah menyatakan kesiapannya bersinergi untuk menciptakan bank syariah yang modern dan inovatif berskala global.

Seperti diketahui anggota Himbara selaku perusahaan induk ketiga bank syariah nasional yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA) bersama PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, pada hari Senin (12/10) malam. 

Penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara tersebut bertujuan agar Indonesia yang merupakan negara berpopulasi umat muslim terbesar di dunia, mampu memiliki bank syariah terbesar di Tanah Air yang berskala global. Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi. 

Secara umum perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang ditengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi. Peluang pertumbuhan ini tercermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah, khususnya Mandiri Syariah, sejak beberapa tahun terakhir.

Hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh, sehat dan sustain yaitu laba bersih tumbuh 26,58% yoy menjadi Rp957 miliar (unaudited), pembiayaan tumbuh hingga 6,18% yoy menjadi Rp76,66 triliun dimana pembiayaan segmen ritel tumbuh 12,52% menjadi Rp48,55 triliun seiring strategi fokus yang ditetapkan. Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17% yoy menjadi Rp99,12 triliun.

Direktur Utama Mandiri Syariah, Toni EB Subari, mengatakan bahwa sinergi bank syariah milik BUMN ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.

Halaman: 12Lihat Semua