Menu

Kisah Korban Selamat Dari Tragedi Pemerkosaan Bangladesh, Hidup Dengan Penuh Ketakutan dan Alami Trauma Berkepanjangan

Devi 27 Oct 2020, 10:13
Kisah Korban Selamat Dari Tragedi Pemerkosaan Bangladesh, Hidup Dengan Penuh Ketakutan dan Alami Trauma Berkepanjangan
Kisah Korban Selamat Dari Tragedi Pemerkosaan Bangladesh, Hidup Dengan Penuh Ketakutan dan Alami Trauma Berkepanjangan

RIAU24.COM -  Sharmin, seorang ibu rumah tangga berusia 28 tahun, adalah salah satu dari ribuan korban trauma yang selamat dari epidemi pemerkosaan yang melanda Bangladesh.

Sudah tiga bulan sejak dia mengaku diperkosa oleh seorang pria dari desa tetangga di luar ibukota, Dhaka. Dia menggambarkan bagaimana pria tersebut mencengkeram leher dan perutnya saat dia memperkosanya dan bagaimana dia tidak bisa makan makanan padat sejak kejadian itu.

“Jika saya mencoba menelan makanan, saya masih bisa merasakan dia menekan leher dan perut saya,” jelasnya.

Sharmin telah mengembangkan kelainan makan dan hanya bisa makan beberapa sendok nasi seperti cairan lembut, setiap hari.

Pada 2018, 732 kasus pemerkosaan dilaporkan di negara itu, menurut kelompok hak asasi manusia Bangladesh, Ain o Salish Kendra. Kasusnya hampir dua kali lipat menjadi 1.413 pada 2019. Sekarang dengan hampir 1.000 kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini, rata-rata di Bangladesh ada lebih dari empat kasus pemerkosaan per hari.

Angka-angka ini dianggap hanya seperti puncak gunung es, menurut lembaga bantuan, yang melaporkan bahwa sebagian besar wanita terlalu takut untuk melaporkan pemerkosaan dan tidak percaya bahwa mereka akan mendapatkan keadilan jika melakukannya.

Halaman: 12Lihat Semua