Menu

Lagi, PTPN V Raih Sertifikat Keberlanjutan Tingkat Internasional

Riki Ariyanto 4 Nov 2020, 16:48
Caption foto: Tangki CPO di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Pagar PTPN V, salah satu pabrik pengolahan minyak sawit yang ada di Kampar Riau yang memperoleh sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil dari TUV Rheinland (foto/ist)
Caption foto: Tangki CPO di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Pagar PTPN V, salah satu pabrik pengolahan minyak sawit yang ada di Kampar Riau yang memperoleh sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil dari TUV Rheinland (foto/ist)
"Dari 12 PKS, tinggal 3 lagi yang belum tersertifikasi RSPO. Kami menargetkan seluruhnya bersertifikat RSPO di tahun 2022, sebagaimana seluruh pabrik kami telah mengantongi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di tahun 2018," tutur Jatmiko.

PTPN V memang mentasbihkan diri sebagai satu-satunya perkebunan negara yang pertama dengan seluruh PKS telah bersertifikasi ISPO. ISPO merupakan sertifikasi bersifat mandatory (wajib) yang didasarkan kepada Permentan No 11/2015. Sedangkan RSPO, walaupun bersifat voluntary (suka rela), keberadaan sertifikasi ini memberikan manfaat kompetitif bagi bisnis serta memenuhi tuntutan stakeholders terutama pasar global. Minyak sawit bersertifikasi RSPO juga memperoleh insentif tambahan sebagai salah satu keuntungan.

"Bukan hanya terbatas sebagai komoditas strategis dan prospektif untuk meningkatkan ekonomi dan mengentaskan kesenjangan di masyarakat, industri kelapa sawit juga harus berbasis lingkungan. Dan sebagai perusahaan negara, ini menjadi bukti konkrit penerapan budidaya sawit yang berkelanjutan. Kami juga harus dapat menjadi pionir untuk meningkatkan citra kelapa sawit Indonesia di pasar global, yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada menguatnya harga CPO," harap Jatmiko sambil menyebutkan bahwa saat ini PTPN V juga mendorong sertifikasi RSPO untuk sawit plasma yang menjadi mitra binaan Perusahaan.

Halaman: 234Lihat Semua