Menu

Soal Kasus Edhy Prabowo, Denny Siregar Komentar Begini

Ryan Edi Saputra 26 Nov 2020, 11:24
Denny Siregar
Denny Siregar

RIAU24.COM - JAKARTA - Pegiat media sosial Denny Siregar ikut mengomentari penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Denny menyinggung uang suap yang dipakai Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi, yang langsung berbelanja sejumlah barang mewah di Honolulu, Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (25/11/2020), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.

“Si Menteri dari uang suap, beli Rolex dan istrinya beli tas LV pas kemarin jalan-jalan di Amerika..” cuitnya.

Menurutnya, hal itu sangat tidak sebanding dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan. “Hahaha.. receh amatsss..” sambungnya.

Menurutnya, kekayaan laut Indonesia bernilai tak kurang dari Rp1.700 triliun. Rp300 triliun di antaranya, berasal dari sektor perikanan. Termasuk lobster.

“Dan Menterinya cuman terima 750jt hasil suap, karena ngebet Rolex dan istrinya tas Hermes juga LV,” kata Denny.

“Korupsi apaan tuhhh? Minimal 1 T kek dapetnya..” sindirnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango membeberkan, uang suap terkait izin ekspor benih lobster (benur) itu mengalir melalui beberapa orang.

KPK menduga, PT DPPP melakukan transfer sejumlah uang ke rekening PT ACK dengan total Rp731.573.564.

Berdasarkan data kepemilikan, pemegang PT ACK terdiri dari Amri dan Ahmad Bahtiar yang diduga merupakan nominee dari pihak Edhy Prabowo serta Yudi Surya Atmaja.

Nawawi menyebut, uang yang masuk ke rekening PT ACK diduga berasal dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster tersebut.

“Selanjutnya ditarik dan masuk ke rekening Amri dan Ahmad Bahtiar, masing-masing dengan total Rp9,8 miliar,” ungkap Nawawi.

Pada 5 November 2020, diduga terdapat transfer dari rekening Ahmad Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih.

 

 

Ainul Faqih tidak lain adalah staf khusus istri Edhy, Iis Risita Dewi, senilai Rp3,4 miliar. Uang itu diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo dan istrinya, Syafri, dan Andreu Pribadi Misata.

Uang suap itu diduga kemudian dibelanjakan barang-barang mewah oleh Edhy dan istrinya. Tepatnya di Honolulu, Amerika Serikat, pada 21-23 November 2020, senilai Rp750 juta.

Barang-barang mewah yang dibeli antara lain jam tangan rolex, tas koper Tumi, Louis Vuitton, jam Jacob n Co, dan tas Koper LV.

Selain itu, pada Mei 2020, Edhy juga diduga menerima sejumlah uang sebesar USD100.000 dari Suharjito melalui Syafri dan Amiril Mukminin.

Sedangkan pada Agustus 2020, Syafri dan Andreu menerima uang dengan total sebesar Rp436 juta dari Ainul Faqih.