Menu

Sempat Dijuluki Bintang Paling Kesepian di Dunia, Nasib Gajah Ini Berubah Drastis, Begini Ceritanya

Siswandi 2 Dec 2020, 15:32
Kaavan saat akan dibawa ke cagar alam sebagai tempat barunya. Foto: int
Kaavan saat akan dibawa ke cagar alam sebagai tempat barunya. Foto: int

RIAU24.COM -  Kaavan, seekor gajah jantan yang sempat menjadi penghuni salah satu kebun binatang di Islamabad, Pakistan, sempat menjadi sorotan dunia. Hal itu setelah ia sempat dijuluki sebagai gajah paling kesepian di dunia. 

Namun saat ini, kondisinya sudah berubah. Setelah delapan tahun hidup sendirian dalam kandang, di salah satu kebun bintang di Islamabad, Pakistan, gajah ini akhirnya bisa berkumpul bersama gajah lain, setelah ia diangkut dari Pakistan ke cagar alam di Kamboja. Sebelum bisa dipindahkan, pihak yang peduli dengan binatang bertubuh bongsor ini harus melalui proses hukum yang panjang dan rumit. 

Dilansir viva yang merangkum bbc, Rabu 3 November 2020, gajah ini hidup sendiri dan terisolasi setelah gajah betina mati pada 2012. 

Adalah bintang penyanyi pop, Cher, yang bersedia menanggung biaya tim pengacara untuk memperjuangkan pembebasan gajah itu. Cher juga turut hadir menyambut Kaavan saat gajah itu tiba di rumah barunya. Kaavan dilepas bergabung bersama kawanan gajah lain di cagar alam. 
"Saya sangat senang dan saya sangat bangga dia ada di sini," ungkap Cher. 

Dari Pakistan, Kaavan dibawa dengan menggunakan pesawat terbang. Menurut Amir Khalil, dokter hewan dari kelompok kesejahteraan hewan Four Paws International (FPI), selama perjalanan panjang itu, Kaavan tidak mengalami stres, sempat makan dan tidur sebentar selama penerbangan.

Sebelum memulai bagian perjalanan terakhir menuju lokasi cagar alam, para biksu Buddha memberi Kaavan pisang dan semangka. Mereka melantunkan doa dan memercikkan air suci di kandangnya untuk memberkatinya.

Kaavan diketahui sebagai salah satu daya tarik utama pengunjung di Kebun Binatang Marghazar di Islamabad, Pakistan. Aksinya yang paling ditunggu-tunggu adalah ketika ia mengangkat belalainya untuk mengumpulkan pemberian uang ketika mahout, atau pawangnya, menusuknya dengan tongkat dengan kail tajam di ujungnya.

Akibat perlakuan selama di tempat itu, Kaavan mengalami apa yang disebut FPI sebagai "zoochosis" - sejenis penyakit mental yang disebabkan oleh kondisi sendiri dan kondisi kebun binatang yang buruk. Kaavan menunjukkan tanda-tanda penyakit mental yang disebabkan oleh penahanannya.

Tak hanya itu, rantai di kakinya bahkan meninggalkan bekas luka permanen. Gajah ini juga sangat kelebihan berat badan karena diet yang tinggi gula. ***