Menu

Modus 'Money Politic' di Pilkada Dumai, Selain Hutangkan Sembako, Fotocopy KK Dibayar Rp150 Ribu

Satria Utama 4 Dec 2020, 13:30
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  DUMAI - Pada H-5 Pilkada Dumai 2020, pergerakan politik secara terbuka terlihat mulai menurun. Namun dibalik itu, penggalangan dukungan secara diam-diam justru makin meningkat. Pergerakan yang diistilahkan dengan "operasi senyap" itu mengarah pada politik uang. 

Praktek money politik di setiap pesta demokrasi sudah bukan rahasia lagi. Hanya saja pola dan caranya mungkin berbeda-beda. Kabarnya di Pilkada Dumai kondisi itu juga ikut mewarnai. 

Beberapa warga mengaku kediamannya di datangi oleh orang yang mengaku sebagai tim sukses. Mereka ditawari uang tunai atau paket sembako dengan pembayaran sistem cicilan. Paket sembako yang ditawarkan itu dalam bentuk beras, gula, minyak dan lainnya. Jika calon yang diusung menang, seluruh cicilan dianggap lunas. 

" Mereka tawarkan paket sembako seharga 250 ribu rupiah, dan kita cukup bayar 50 ribu rupiah. Sisanya diangsur dengan sistem cicilan. Kalau calon yang dipilih menang, angsuran itu dianggap lunas," ujar salah seorang sumber di lapangan. 

Selain paket sembako, juga ada yang menawari warga dengan iming-iming uang tunai. Warga diminta mendukung salah satu pasangan calon dan memfotocopy Kartu Keluarga (KK) masing-masing. Untuk setiap fotocopy KK dihargai Rp150 ribu. 

" Warung depan itu salah satu tempat penukaran fotocopy KK dengan uang 150 ribu rupiah. Mereka diarahkan untuk mendukung salah satu pasangan calon. Aktifitas itu sering dilakukan sore hingga malam hari," jelas Ibu Rumah Tangga (IRT) di Dumai Selatan. 

Halaman: 12Lihat Semua