Menu

Meski tak Ada OTT Dari KPK, Jokowi Tetap Harus Rombak Total Kabinetnya, Ini Sebabnya

Siswandi 8 Dec 2020, 10:36
Kabinet Indonesia Maju. Foto: int
Kabinet Indonesia Maju. Foto: int

RIAU24.COM -  Sorotan terhadap kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo, terus mencuat sejak beberapa waktu belakangan ini. Khususnya, setelah KPK menangkap dua menterinya dalam operasi tangkap tangan (OTT), karena diduga terkait dengan perbuatan korupsi. 

Namun dalam penilaian Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, Presiden Jokowi sudah seharusnya merombak total kabinetnya, meski pun tidak ada OTT dari KPK. 

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan setelah melihat jejek rekam para menteri yang menjadi pembantu utama Jokowi dalam melaksanakan tugas negara. Sebab, setelah selama satu tahun bertugas, seharusnya jejak rekam para menteri tersebut sudah ada di tangan Jokowi. 

Bahkan ia menilai, Jokowi pasti memiliki matrik kinerja yang berisi capaian dan kegagalan para pembantunya.  

"Reshuffle harus, tidak sekadar 2 menteri yang ditangkap KPK harus perombakan total, ada beberapa menteri yang performanya tidak bagus, diganti atau digeser dimana yang pas," lontarnya, dilansir rmol, Selasa 8 Desember 2020. 

Sementara itu, pihaknya sendiri juga memiliki beberapa penilaian terhadap para menteri Jokowi. Menurutnya, para pembantu Jokowi ada yang kerap bermain di menara isu. Beberapa menteri kerap merespons isu yang tidak terkait dengan tugas pokok fungsinya (Tupoksi).

Selain itu, ada juga menteri yang cenderung bermain aman. Tak hanya itu, ,antan Manajer Riset Poltracking Indonesia ini, juga menyebutkan, ada menteri yang memiliki kinerja yang memuaskan justru tidak diekspose ke publik.

"Ada menteri yang bermain di menara isu ada yang menteri cari aman, ada isu yang direspons tapi tidak sesuai Tupoksi, ada yang kinerja rendah tapi malah ke ekspose ke publik, ada yang menteri tak harus bicara isu tertentu malah bicara," tuturnya. ***