Menu

Mensos Juliari Terjerat Korupsi Bansos, Fadli Zon Sebut Bukti Carut-Marutnya Penanganan Pandemi Covid-19

Siswandi 9 Dec 2020, 10:51
Mensos Juliari Batubara saat ekspose di KPK. Foto: int
Mensos Juliari Batubara saat ekspose di KPK. Foto: int

RIAU24.COM -  Kasus ditangkapkannya Menteri Sosial Juliari Batubara dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial, hingga saat ini masih terus mendapat sorotan. Salah satunya datang dari anggota DPR RI, Fadli Zon. Ia menilai, peristiwa itu sebagai bukti carut-marutnya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Di mana dasar alasan kondisi darurat, malah membuka peluang terjadinya korupsi.

Hal itu dilontarkannya saat tampil di acara Indonesia Lawyer Club tvOne, Rabu 8 Desember 2020. Fadli menilai, kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) yang menjerat politikus PDIP itu merupakan perwujudan dari kasus korupsi besar yang skalanya sangat serius.

"Jadi saya melihat ini merupakan suatu wujud dari grand corruption. Atau boleh dibilang juga political corruption yang sangat serius dan kemudian sangat ironis," lontarnya, dilansir viva. 

Fadli beralasan, korupsi dana Bansos ini dampaknya sangat terbuka dan sangat telanjang. Karena langsung dikorupsi dari dana atas paket bantuan sosial yang pada saat seperti ini sangat diharapkan oleh masyarakat.

Apalagi, leading sector untuk penanganan dampak pandemi COVID-19 itu berada di Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial. Maka dengan terjeratnya menteri sosial dalam kasus korupsi dana Bansos ini diakui Fadli merupakan wujud kesempurnaan dari carut-marutnya penanganan pandemi COVID-19 tersebut.

Fadli bahkan menduga bahwa kasus dugaan korupsi dana Bansos ini mungkin telah menjadi satu titik kulminasi atau tingkat tertinggi. Di mana sejak awal sudah ada kesempatan yang menciptakan korupsi atau pencurian tersebut.

Karenanya, Fadli pun menegaskan bahwa dari aspek hukum, dia termasuk pihak yang percaya bahwa tindakan korupsi di masa krisis seperti saat ini, merupakan tindakan korupsi yang dilakukan di suatu situasi yang luar biasa.

"Karena ada pepatah yang menyebut bahwa kesempatan bisa membuat orang menjadi maling," ujar Fadli.

Tak hanya itu, dalam dugaan kasus korupsi dana Bansos ini Fadli menilai tampak jelas ada unsur monopoli, rasionalisasi, kapabilitas, dan berbagai aspek pendukung lainnya. Yang membuat seseorang melakukan tindak korupsi.

"Dan tentu saja kedaruratan seringkali menjadi satu celah. Karena di tengah-tengah kedaruratan kadang-kadang ada harga-harga yang fluktuatif," ujarnya lagi. ***