Menu

Pandemi Masih Berlangsung, Tourism Malaysia Medan Optimis Tingkat Kunjungan Wisatawan Tahun Depan Bertumbuh

M. Iqbal 25 Dec 2020, 12:09
Kegiatan Malaysia Truly Asia ASEAN Virtual Hunt 2020 telah usai. (Foto: Istimewa)
Kegiatan Malaysia Truly Asia ASEAN Virtual Hunt 2020 telah usai. (Foto: Istimewa)

RIAU24.COM - Kegiatan Malaysia Truly Asia ASEAN Virtual Hunt 2020 telah usai. Acara itu diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada pemenang juara 1 tim Twin Towers dan juara 2 tim Berjaya, serta hadiah hiburan untuk regu Hibiscus yang menduduki peringkat ke-6 dari 30 tim di 9 negara ASEAN yang ikut serta. Penyerahan hadiah diberikan langsung oleh Konsul Jendral Malaysia Medan, Aiyub Omar, di Hotel Santika Premiere Dyandra.

 

Malaysia Truly Asia ASEAN Virtual Hunt ini diselenggarakan dengan memanfaatkan platform Zoom dengan durasi 2,5 jam berkeliling mengunjungi kota-kota terkenal di Malaysia mulai dari Kuala Lumpur, Bukit Bintang, Selangor, Penang, Melaka, Johor Bahru, dan Langkawi, sambil memecahkan kode yang tersebar di penjuru kota. Peserta menggunakan Google Maps untuk menjelajah kota dan kemudian mengumpulkan jawaban mereka melalui Google Forms.

Dalam sambutannya, Aiyub Omar mengucapkan selamat kepada tim yang menang dan bertanding dalam program tersebut. Dalam kesempatan itu pula, Aiyub mengucapkan selamat atas pelantikan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang baru di bawah Kabinet Presiden Jokowi.

"Dengan dilantiknya Menpar Sandiaga Uno dapat memulihkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas lagi di bidang pariwisata selepas pandemi Covid-19 berakhir," harapnya.

Sementara itu, meskipun belum dapat dipastikan kapan border akan dibuka bagi Indonesia, Konsul Pelancongan, Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa tetap yakin jika kuartal pertama di antara bulan Maret hingga Juni tahun 2021 pelancongan internasional akan mulai kembali bertumbuh.

Dalam kata sambutannya, Hishamuddin Mustafa menyampaikan kerugian yang dialami sektor pariwisata Malaysia mencapai 53 miliar ringgit atau 185.5 triliun rupiah (Januari-September 2020) akibat penutupan perbatasan negara karena pandemi Covid-19.

"Selama bulan Januari hingga September 2020, sektor pariwisata Malaysia mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 4,299,419 wisatawan, menurun 78.6% dibandingkan periode yang sama, yaitu sebanyak 20,1 juta wisatawan dari bulan Januari hingga September tahun 2019," kata dia.

Pendapatan sektor ini pada periode tersebut mencapai 12,6 miliar ringgit, menurun sebesar 80,9% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 66.1 miliar ringgit. Pendapatan perkapita sektor ini ikut mencatat penurunan sebesar 10,7% dari 3.289,30 ringgit pada tahun 2019 menjadi 2.938,40 ringgit pada tahun 2020.

10 pasaran utama pelancongan Malaysia masih didominasi negara-negara yang sama, yaitu :

Singapura: 1.543.627 wisatawan

Indonesia: 710.118 wisatawan

China: 403.055 wisatawan

Thailand: 372.075 wisatawan

India: 155.448 wisatawan

Brunei: 135.848 wisatawan

Korea Selatan: 119.364 wisatawan

Jepang: 73.891 wisatawan

Australia : 72.369 wisatawan

Filipina: 65.601 wisatawan

 

Malaysia terus mencatat penurunan kedatangan turis asing untuk kuartal ketiga menyusul penutupan perbatasan negara sejak 18 Maret yang merupakan langkah proaktif pemerintah untuk meredam pandemi Covid-19 di Malaysia.

Mengingat besarnya dampak pandemi ini terhadap komunitas global, negara lain tidak terkecuali mengalami dampaknya dalam hal pencapaian pariwisata.

Menurut sumber dari Pacific Asia Travel Association (PATA), negara tetangga termasuk Thailand, Singapura, Vietnam dan Indonesia, juga mencatatkan pertumbuhan negatif lebih dari 70% akibat larangan perjalanan internasional yang diberlakukan di negaranya masing-masing.

"Tourism Malaysia Medan telah merancang berbagai rencana dan strategi pemulihan pelancongan untuk menjayakan kembali industri ini pasca Covid-19, melalui campaign Jalan-jalan Lagi ke Malaysia 2021," tutur Hishamuddin Mustafa.