Menu

Trump Klaim China Ingin Bayar Teroris untuk Serang Pasukan AS di Afghanistan

Riko 1 Jan 2021, 17:00
Donald Trump (net)
Donald Trump (net)

Pada bulan Juni lalu, dilaporkan bahwa pejabat intelijen AS mengatakan Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh pasukan Amerika di Afghanistan. Trump menyangkal bahwa dia pernah diberi pengarahan tentang intelijen seperti itu, karena itu tidak naik ke levelnya, dan menyebut penilaian itu sebagai "tipuan".

Menurut New York Times, yang pertama kali melaporkan berita tersebut pada bulan Juni, Trump diberi "pengarahan tertulis" pada bulan Februari yang mengatakan bahwa militer Rusia membayar hadiah kepada militan untuk membunuh pasukan AS.

Seorang sumber mengatakan informasi tentang hadiah Rusia untuk membunuh pasukan AS dimasukkan pada akhir Februari, sementara sumber yang lain mengatakan secara spesifik pada 27 Februari.

Namun, seorang jenderal top AS di Timur Tengah kemudian meragukan kisah tentang hadiah Rusia untuk Taliban.

“Saya merasa sangat mengkhawatirkan, saya hanya tidak menemukan bahwa ada hubungan penyebab di sana,” kata kepala Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie kepada wartawan pada Juli.

"Kasus intelijen tidak terbukti pada saya. Belum cukup terbukti bahwa saya akan membawanya ke pengadilan, dan Anda tahu bahwa hal itu sering kali benar dalam intelijen medan perang. Anda melihat banyak indikator, banyak di antaranya mengganggu, banyak di antaranya yang Anda tindak lanjuti, tetapi dalam kasus ini tidak cukup (bukti)," paparnya.

Halaman: 123Lihat Semua