Menu

Singapura Mengalami Resesi Terburuk Sepanjang Sejarah, Minus 5,8 Persen Pada 2020

Devi 4 Jan 2021, 14:22
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Singapura mengalami resesi terburuk pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, meskipun kontraksi ekonomi mereda pada kuartal keempat. Mengutip Reuters, Senin 4 Januari, ekonomi Singapura minus 5,8 persen pada 2020. Angka tersebut sedikit lebih baik dari perkiraan resmi untuk kontraksi antara 6,5 ​​persen dan 6 persen.

Pemerintah Singapura sendiri sebelumnya menyatakan mengharapkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4 persen hingga 6 persen pada 2021.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengatakan bahwa PDB mengalami kontraksi sebesar 3,8 persen pada Oktober-Desember dalam skala tahunan. Angka ini meningkat dari penurunan 5,6 persen di kuartal ketiga.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 4,5 persen di kuartal keempat. PDB tumbuh 2,1 persen dalam skala triwulanan di bulan Oktober-Desember, melambat dari ekspansi 9,5 persen di triwulan ketiga.

Pemerintah Singapura telah menghabiskan sekitar 75,45 miliar dolar AS atau 20 persen dari PDB untuk bantuan terkait virus guna mendukung rumah tangga dan bisnis. Singapura sebagian besar telah melonggarkan aturan tentang virus COVID-19, meskipun sebagian besar perbatasan tetap ditutup. Singapura juga memulai program vaksinasi COVID-19 minggu lalu.

Pemerintah Singapura ingin membuka lebih banyak kegiatan ekonomi dengan bantuan vaksin di negara yang bergantung pada perjalanan dan perdagangan.

Halaman: Lihat Semua