Menu

Sinergi PTPN V-BBKSDA Riau Bentuk Tim Mitigasi Gajah Sumatera

Riki Ariyanto 6 Jan 2021, 15:43
SEVP Operation PTPN V Ospin Sembiring didampingi Kepala BBKSDA Riau Suharyono menanam bibit tanaman yang akan menjadi makanan gajah sumatera. PTPN V berkomitmen melaksanakan mitigasi dan perlindungan gajah sumatera di areal operasinya (foto/ist)
SEVP Operation PTPN V Ospin Sembiring didampingi Kepala BBKSDA Riau Suharyono menanam bibit tanaman yang akan menjadi makanan gajah sumatera. PTPN V berkomitmen melaksanakan mitigasi dan perlindungan gajah sumatera di areal operasinya (foto/ist)

SEVP Operation PTPN V Ospin Sembiring yang hadir dalam pembentukan dan pelatihan tim mitigasi tersebut menambahkan bahwa pembentukan dan pelatihan melibatkan 30 karyawan dan warga di sekitar areal perusahaan. Mereka tergabung menjadi tiga tim besar yang nantinya akan menjadi garda terdepan dalam penanganan konflik gajah sumatera. 

Selain pembentukan tim mitigasi gabungan, ia menuturkan PTPN V turut membudidayakan sejumlah tanaman yang menjadi pakan gajah, seperti pisang, bambu, rerumputan dan sejumlah tanaman lainnya. Lokasi penanaman berada di perbatasan Kebun Air Molek Pesikaian, tidak jauh dari sebuah kolam yang kerap menjadi tempat pemandian gajah liar sumatera. 

"Secara garis besar, melalui pelatihan dan pembentukan tim mitigasi ini kita ingin menyamakan persepsi terlebih dahulu, bahwa gajah itu adalah makhluk Tuhan yang harus bisa hidup berdampingan dengan kita. Mulai hari ini dan selanjutnya, kita ingin memastikan bahwa harus hidup berdampingan dengan gajah," urainya. 

Ospin mengakui bahwa kelompok gajah liar sumatera beberapa kali tercatat melewati areal kebun PTPN V Unit Air Molek. Satwa berbelalai itu diduga berasal dari salah satu kantong gajah Taman Nasional Tesso Nilo yang membentang dari Kabupaten Pelalawan hingga Indragiri Hulu, Riau.

Untuk itu, ia mengatakan PTPN V juga mempertimbangkan untuk mengadakan alat pendeteksi pergerakan gajah berupa global positioning system (GPS) collar. Dengan adanya alat itu, maka BBKSDA Riau dan PTPN V akan dapat mendeteksi pergerakan dan menjaga kemungkinan perburuan gajah. 

"Pada intinya kita ingin tim yang dibentuk ini siap bergerak. Kemudian, ilmu yang didapat juga dapat disebarkan ke masyarakat sehingga kita bisa mengatasi konflik dengan satwa secara terukur," kata Ospin lagi. 

Halaman: 123Lihat Semua