Menu

Tragis, Karyawan E-Commerce Di Cina Meninggal Karena Terlalu Banyak Bekerja

Devi 6 Jan 2021, 16:14
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com
Sementara itu, media penyiaran China memberitakan kematian karyawan akibat beban kerja yang berlebihan bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 19 Desember 2020, seorang karyawan Shanghai Shangtang Techology berusia 47 tahun tiba-tiba meninggal di luar lokasi perusahaan peralatan kebugaran.

Sebelumnya pada 4 Desember 2020, seorang karyawan Gome Electric Fuzhou Branch yang berusia 27 tahun meninggal mendadak saat menghadiri pertemuan akhir tahun. Keluarga kedua korban menyatakan bahwa hasil uji forensik menunjukkan keduanya meninggal akibat terlalu banyak bekerja.

Industri internet Kuaishou mengumumkan model kebijakan "minggu besar dan minggu kecil" untuk semua karyawannya yang berlaku mulai 10 Januari 2021. Kebijakan tersebut berarti bekerja lima atau enam hari per minggu.

ByteDance selaku pengelola TikTok pun telah mengimplementasikan model ini. Pinduoduo memberlakukan enam hari kerja per minggu.

Sejak 2019, karyawan perusahaan internet di China telah melaporkan "996 insiden" karena menolak sistem lembur paksa. Huawei, Alibaba, Ant Financial, JD.com, 58.com, Suning, Pinduoduo, DJI, dan banyak perusahaan internet lainnya semuanya ada dalam daftar laporan karyawan.

"Insiden 996" mengacu pada sistem kerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dengan 6 hari kerja dalam seminggu dan hanya satu jam istirahat. Itu berarti karyawan bekerja lebih dari sepuluh jam per hari.

Halaman: 123Lihat Semua