Menu

Ini Alasan Kenapa Tentara Israel Tega Menembak Mati Seorang Remaja Lumpuh Asal Palestina

Devi 8 Jan 2021, 10:33
Foto : Republika
Foto : Republika

RIAU24.COM -   Militer Israel mengatakan Kamis bahwa penyelidikan internal menemukan tentara telah bertindak untuk membela diri selama insiden pekan lalu di Tepi Barat yang diduduki di mana seorang pria Palestina ditembak dan dibiarkan lumpuh.

Pria itu ditembak di leher saat pasukan Israel bentrok dengan warga Palestina di sebuah desa Tepi Barat pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan "kerusuhan dengan kekerasan" terjadi ketika pasukan mengevakuasi sebuah gedung yang dibangun secara ilegal.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, tembakan itu membuat Haron Abu Aram, 24, lumpuh.

Sebuah pernyataan dari unit juru bicara militer mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa tentara tersebut "menghadapi ancaman mematikan saat melakukan kegiatan penegakan hukum di daerah desa At-Tuwani."

Dikatakan bahwa komandan telah melepaskan tembakan peringatan ke udara, dan ketika tembakan dilepaskan, "dua orang Palestina menyerang komandan - satu mencengkeramnya secara paksa dan yang lainnya merebut senjatanya. Akibatnya, peluru nyasar menghantam warga Palestina lainnya yang menjadi bagian dari kerusuhan. "

Tentara mengatakan bahwa penyelidikan Polisi Militer secara terpisah juga sedang dilakukan.

Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah mengkritik militer Israel karena "menutupi" kasus kekerasan yang dilakukan oleh pasukannya di Tepi Barat dan tidak meminta pertanggungjawaban tentara.

Saksi mata mengatakan, insiden itu bermula ketika pasukan Israel berusaha menghentikan penduduk desa membangun rumah, dan menyita generator listrik milik Abu Aram. Kritikus mengatakan Israel mencegah warga Palestina membangun rumah di daerah di bawah kendalinya di Tepi Barat tanpa izin bangunan yang sulit didapat.

Palestina mengklaim Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan ibu kota di Yerusalem timur, untuk negara masa depan. Mereka mengatakan bahwa permukiman Tepi Barat Israel - yang sebagian besar negara anggap ilegal menurut hukum internasional - merupakan penghalang bagi resolusi damai untuk konflik dan negara Palestina merdeka.