Menu

Sentil Risma Untuk Tak Usik Kerja Anies Baswedan, Haji Lulung Bilang Begini

M. Iqbal 8 Jan 2021, 15:09
Politisi PAN, Abraham Lunggana atau Haji Lulung
Politisi PAN, Abraham Lunggana atau Haji Lulung

RIAU24.COM - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) untuk tidak mengusik kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat, 8 Januari 2021, Lulung meminta Risma tidak melakukan kegiatan yang memunculkan kesan pencitraan yang sudah tidak disukai publik saat ini. Kata Lulung, Risma sebaiknya menyerahkan masalah penanganan tunawisma di DKI Jakarta ke Satuan Satpol PP serta Dinsos DKI Jakarta.

"Tidak mengusik kerja Gubernur Anies Baswedan di Pemprov DKI. Risma nanti malah tidak konsentrasi pada fungsi tugas utamanya sebagai Mensos. Jadi, jangan sampai terkesan sengaja bikin desain pencitraan seperti yang dicurigai publik. Masyarakat sudah malas ngeliat yang begitu itu," ujar Haji Lulung dalam keterangannya.

"Artinya, blusukan Risma kan menyinggung pekerjaan orang lain itu, sudahlah serahkan saja itu ke Satpol PP dan Dinsos DKI," imbuhnya.

Lulng menilai jika langkah Risma melakukan blusukan atau turun langsung ke lapangan kemudian menemui tunawisma tidak memiliki urgensi di tengah upaya pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Bahkan, katanya, Satpol PP lebih mampu mencari tunawisma dibandingkan Risma.

"Kalau sekadar nyari tunawisma jangan Bu Risma, Satpol PP lebih jago. Data orang miskin kan semuanya tercatat di Dinas Sosial Pemda, mereka jangan dicari, tapi diberesin dengan sebuah kebijakan yang berpihak pada perbaikan kehidupan sosial mereka," jelas Lulung.

Untuk itu, dia menyarankan Risma lebih memprioritaskan pekerjaan rumah utama Kemensos yakni mencegah potensi lahirnya tunawisma-tunawisma baru di seluruh wilayah Indonesia imbas pandemi Covid-19.

Menurutnya, Risma juga harus membuat strategi atau kebijakan baru untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk satu atau dua orang tunawisma saja.

Lulung berkata, langkah itu bisa diawali Risma dengan mengevaluasi kinerja jajaran internal pejabat Kemensos yang kemarin tersangkut korupsi bantuan sosial (bansos) di KPK.

"Risma kan ada sekjen [sekretaris jenderal], dirjen [direktur jenderal], dan staf di Kemensos, tolong utamakan program-program yang menunjang kerja Kemensos, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19," terang Lulung.

Lulung berpendapat jika salah satu hal terpenting untuk dilakukan Risma adalah pembaruan data warga penerima bansos tunai sehingga penyalurannya bisa tepat sasaran dan tanpa ada pemotongan.

Menurutnya, aksi blusukan Risma akan semakin membuat publik berspekulasi dan menganggapnya sebagai manuver politik untuk menyerang pihak tertentu bila penyaluran bansos tunai nanti tidak berjalan dengan baik.

"Ketimbang sibuk blusukan, Risma sebaiknya memprioritaskan bansos tunai dulu, karena ini menyangkut hajat rakyat banyak," ucap Lulung.

"Jangan sampai pandemi ini justru melahirkan gelombang tunawisma-tunawisma baru karena mereka tidak mendapatkan bansos pemerintah," demikian Haji Lulung.