Menu

Kisah Perjalanan Sriwijaya Air, Pernah Mendapat Penghargaan Dari Amerika Serikat Sampai Akhirnya Jatuh Di Kepulauan Seribu

Devi 13 Jan 2021, 09:54
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Sriwijaya Air menjadi sorotan publik setelah pesawat dengan kode penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari. Pesawat tersebut dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu atau di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Male.

Hingga saat ini, pencarian korban masih terus dilakukan oleh sejumlah pihak, termasuk TNI AL. Bukti yang cukup telah ditemukan. Mulai dari badan pesawat yang kecil, potongan badan hingga baju anak berwarna pink. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 lepas landas pada pukul 14.36 WIB. Satu menit kemudian pesawat berada di ketinggian 1.700 kaki dan dibiarkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki mengikuti standar instrumen.

"Pukul 14.40 Sriwijaya tidak menuju ke arah 075 derajat tapi ke arah barat laut, makanya ATC diminta melaporkan arah pesawat. Tak lama kemudian, dalam hitungan detik, SJY 182 menghilang dari radar," kata Budi, Sabtu, 9 Januari. .

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 awak. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri dari enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Sementara itu, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan pesawat yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah.

“Kalau pesawat dalam keadaan sehat, sebelum bolak-balik ke Pontianak dan tidak ada masalah. Laporan dari maintenance lancar semua,” kata Jefferson dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten yang dikutip dari Antara. disiarkan di Kompas TV, Sabtu. , 9 Januari.

Halaman: 12Lihat Semua