Menu

Puluhan Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Luka-luka Saat Gempa Melanda Sulawesi, Indonesia

Devi 16 Jan 2021, 10:11
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Sedikitnya 42 orang tewas dan lebih dari 600 lainnya luka-luka setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda dan merobohkan bangunan di pulau Sulawesi di Indonesia pada Jumat dini hari.

Pusat gempa berada enam kilometer (3,73 mil) timur laut kota Majene, pada kedalaman 10 kilometer (6,2 mil). Setidaknya 15.000 orang mengungsi setelah gempa. Di utara Majene, lebih dari selusin pasien dan staf terperangkap di bawah reruntuhan rumah sakit yang diratakan oleh gempa.

“Rumah sakit itu rata - roboh,” kata Arianto dari Badan Reserse Kriminal Kota Mamuju, yang hanya punya satu nama.

"Ada pasien dan pegawai rumah sakit yang terperangkap di bawah reruntuhan dan kami sekarang berusaha menjangkau mereka," katanya kepada kantor berita AFP, tanpa menyebutkan angka pasti.

Gambar dan video yang diposting online menunjukkan bangunan yang rusak dan beberapa orang terjebak dalam bangunan yang runtuh.

Badan mitigasi bencana mengatakan sebuah hotel dan kantor Gubernur Sulawesi Barat juga rusak parah, dan pasokan listrik juga padam. Beberapa jalan dan jembatan juga rusak sehingga memperlambat operasi penyelamatan.

Jessica Washington dari Al Jazeera, melaporkan dari Jakarta, mengatakan situasi masih berkembang di daerah tersebut. “Pihak berwenang di Sulawesi Barat masih berupaya memulihkan komunikasi. Listrik mati. Setelah komunikasi pulih, kita harus memiliki gambaran yang lebih jelas tentang tingkat kerusakan yang sebenarnya, ”katanya.

“Sejauh ini kami tahu bahwa delapan orang dipastikan tewas di kota Majene, 26 di dekat kota Mamuju. Ada 10 pusat evakuasi yang didirikan di kota Majene dan lima di kota Mamuju. ”

Beberapa ribu warga yang panik meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan setelah gempa, yang tidak memicu peringatan tsunami tetapi dirasakan kuat selama sekitar tujuh detik, kata pernyataan itu.

Pakar dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, BMKG, memperingatkan bahwa gempa susulan dapat memicu kemungkinan tsunami. Dalam jumpa pers online, BMKG Prof Dwikorita Karnawati berpesan kepada warga sekitar untuk berjaga-jaga dan pindah ke tempat yang lebih tinggi.

“Ada potensi tsunami dari gempa susulan berikutnya… Jangan menunggu tsunami dulu karena bisa terjadi sangat cepat,” tambahnya.

Beberapa jam sebelumnya, gempa berkekuatan 5,9 skala richter melanda distrik yang sama, merusak beberapa rumah. Mengangkangi apa yang disebut 'cincin api' Pasifik, Indonesia, negara kepulauan dengan aktivitas tektonik tinggi, secara teratur dilanda gempa bumi. Pada tahun 2018, gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter dan tsunami melanda kota Palu, lebih jauh ke utara di Sulawesi, menewaskan ribuan orang.

Pada bulan Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 di lepas pantai utara pulau Sumatra di Indonesia memicu tsunami yang melanda wilayah pesisir Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand dan sembilan negara lainnya, menewaskan lebih dari 230.000 orang.