Menu

Anak-anak Tanpa Kewarganegaraan di Kuala Lumpur Kelaparan Setelah Sang Ibu Dideportasi ke Indonesia

Devi 22 Jan 2021, 17:04
Foto : WorldofBuzz
Foto : WorldofBuzz

RIAU24.COM -  Baru kemarin, ada kejadian di mana seorang ibu yang berjuang keras mencuri obat untuk anaknya yang sakit, menunjukkan betapa ibu rela melakukan apapun untuk melindungi anaknya. Untungnya, dia tidak ditangkap karena polisi memutuskan untuk membantunya.

Tapi, ibu yang berjuang datang dalam berbagai bentuk dan banyak dari mereka membutuhkan bantuan kita. Kuan Chee Heng, lebih dikenal sebagai Paman Kentang, melalui halaman Facebook-nya menampilkan keluarga yang sedih ketika ibu mereka, seorang wanita Indonesia yang telah menikah dengan seorang pria Malaysia dideportasi kembali ke Indonesia, meninggalkan suami dan anak-anaknya.

Ia menulis, “Ibunya adalah warga negara Indonesia yang ditangkap dan dikirim kembali ke Indonesia. Anak-anaknya semua merindukannya, tetapi kekuatan apa yang dimiliki seorang ibu yang merupakan asnaf (penggolongan orang yang berhak menerima bantuan Zakat dari Muslim), yang tidak mampu untuk masuk kembali ke Malaysia. Aku tidak bisa membayangkan betapa dia merindukan anak-anaknya. "

Ternyata, bukan hanya anak-anak yang merindukan ibunya, tetapi mereka juga kelaparan karena bisnis ayah mereka tidak berjalan dengan baik sejak pandemi melanda. “Mereka hampir tidak makan karena kios ayah mereka yang menjual mie tidak berjalan dengan baik selama musim Covid-19 dan beroperasi dalam keadaan merugi. Mereka semua sudah kelaparan karena kios ayah mereka mengalami kerugian besar. Mereka menyewa ruang di atas kedai kopi di Pandan Perdana dan ayah mereka menghubungi kami untuk meminta bantuan. Makanan sudah langsung dikirim, ”lanjutnya.

Di postingan lainnya, Paman Kentang juga menambahkan bahwa anak-anak tersebut belum mengenyam pendidikan karena status kewarganegaraannya. “Mereka punya akta kelahiran tapi bukan warga negara karena ibu mereka orang Indonesia. Masa depan sangat gelap. Sangat menyedihkan mereka tidak bisa pergi ke sekolah. Anak-anak tanpa kewarganegaraan. Mereka tidak bersalah, ”ujarnya.