Menu

Kasus COVID-19 di Indonesia Lebih Dari 1 Juta, Dokter di Rumah Sakit Terpaksa Menolak Pasien

Devi 27 Jan 2021, 08:44
Foto : Pikiran Rakyat
Foto : Pikiran Rakyat

RIAU24.COM -  Dr Erlina Burhan telah memberikan perawatan medis selama lebih dari 30 tahun - tetapi sekarang, untuk pertama kalinya dalam karirnya, dia terpaksa menolak pasien. Selama enam bulan terakhir, unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakitnya di ibu kota Indonesia, Jakarta, telah beroperasi dengan kapasitas antara 90 hingga 100 persen seiring lonjakan infeksi virus corona.

“Kami menolak pasien setiap hari karena tidak ada yang bisa kami lakukan jika rumah sakit penuh,” kata Burhan, Ketua Tim COVID-19 RS Paru Nasional Persahabatan. “Bahkan jika pasien dalam kondisi yang sangat buruk dan membutuhkan ICU, jika kami tidak memiliki ruang, kami tidak dapat menerima mereka dan kami harus minta maaf.”

Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Indonesia melampaui angka satu juta pada hari Selasa, tetapi dokter memperingatkan bahwa kenyataan di rumah sakit mereka jauh lebih buruk - terutama di pulau Jawa dan Bali. “Ada beberapa daerah dan kota dengan tingkat hunian tempat tidur 90 persen - dan ada kota dengan okupansi 100 persen. Konsekuensi rumah sakit kewalahan adalah pasien tidak mendapatkan perawatan yang memadai, ”kata Hery Trianto, dari satuan tugas COVID-19 negara.

Dr Atok Irawan, dari Rumah Sakit Umum Sidoarjo di Jawa Timur, mengatakan fasilitas tersebut tidak memiliki pilihan selain menggunakan bagian umumnya untuk merawat pasien COVID-19 karena area COVID-19 yang ditunjuk sudah sesuai kapasitas.

“Tadi malam, kami benar-benar kewalahan… hampir semua rumah sakit yang ditugaskan untuk COVID-19 penuh,” katanya. “Kami memiliki banyak pasien non-COVID yang membutuhkan pertolongan juga… karena musim hujan, ada pasien tifus dan diare.”

Di Jakarta Timur, rumah sakit Burhan telah menambahkan ventilator dan tempat tidur di unit gawat darurat, tetapi tidak memiliki cukup staf untuk memenuhi permintaan tersebut.

Halaman: 12Lihat Semua