Menu

Covid-19 Dideteksi Pakai Anal Swab, Berarti Bisa Menular Lewat Kentut?

Siswandi 29 Jan 2021, 17:42
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Anal swab test atau metode tes Corona Covid-19 melalui swab dubur, kini tengah jadi perbincangan. Lalu, apakah benar dugaan bahwa pandemi ini bisa menular melalui kentut? Begini penjelasannya. 

Anal swab test saat ini mulai digunakan para dokter di Beijing You'an Hospital, China. Metode untuk mendeteksi Covid-19 ini mulai digunakan, setelah seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun positif terinfeksi varian baru Corona dari Inggris pada bulan lalu. Kondisinya terungkap, setelah virus itu ditemukan ada dalam tinja sang bocah.

"Tentu saja, swab anal tidak senyaman swab di tenggorokan. Metode swab ini hanya digunakan untuk orang-orang yang tinggal di area karantina COVID-19 utama di Shanghai," ungkap Li Tongzeng dari Rumah Sakit You'an di Beijing. 

Dilansir detik yang mengutip dari new york post, Jumat 28 Januari 2021, metode anal swab test ini sebenarnya sudah dipakai sejak beberapa waktu lalu. Tapi metode ini kalah populer dari metode swab hidung dan tenggorokan.

 
Metode ini didasari oleh adanya temuan bahwa virus Corona bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan dibanding pada saluran napas. Sehingga, kemungkinan hasil false positive akan menjadi lebih kecil dengan anal swab test.

"Ini akan mengurangi hasil tes false positive," tambah Li Tongzeng. 

Perihal kemungkinan menyebarnya virus Covid-19 melalui kentut, pernah dilontarkan dokter dari Australia, Andy Tagg. 

Hal ini didapatkannya setelah menganalisis sampel feses yang diambil dari pasien COVID-19 pada awal 2020. Dari hasil tes uji laboratorium, virus Corona terdeteksi ada di dalam tinja pasien. 

Namun ia mengakui, masih perlu banyak bukti untuk memastikan apakah Covid-19 bisa menular lewat kentut atau tidak.

Namun perkiraan itu dibantah Direktur Klinis Patientaccess.com, dr Sarah Jarvis. Menurutnya, kemungkinan seseorang tertular Covid-19 lewat kentut sangatlah kecil.

"Anda jauh lebih mungkin untuk tertular melalui kontak dekat dengan seseorang yang batuk atau bersin, atau dengan menyentuh droplet di tangan ketika kamu menyentuh benda," lontarnya. ***