Menu

Militer Mengambil Alih Kekuasaan di Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditahan

Devi 1 Feb 2021, 10:44
Foto : Inews
Foto : Inews

RIAU24.COM -  Militer Myanmar telah mengambil alih kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat setelah menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan pejabat senior pemerintah lainnya dalam serangkaian serangan pagi hari yang mengikuti hari-hari ketegangan yang meningkat atas hasil pemilihan November di mana partai yang berkuasa menang. dengan tanah longsor. Sebuah alamat video yang disiarkan di televisi milik militer mengatakan kekuasaan telah diserahkan kepada panglima angkatan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Myo Nyunt, juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa mengatakan sebelumnya pada hari Senin, bahwa Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah "diculik" pada dini hari.

“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum,” katanya.

Parlemen Myanmar, di mana militer diberi seperempat kursi dan memegang kekuasaan lebih melalui wakilnya Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP), akan dibuka di ibu kota negara Naypyitaw mulai Senin. Politisi dari negara bagian dan wilayah, serta aktivis politik terkemuka juga ditahan, sementara jaringan seluler dan telepon mengalami gangguan. Media pemerintah juga dilaporkan tidak mengudara.

Perkembangan hari Senin menuai kecaman langsung dari Amerika Serikat dan Australia. "Amerika Serikat menentang segala upaya untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

Australia mengatakan pihaknya "sangat prihatin" tentang penangkapan itu.

Halaman: 12Lihat Semua