Menu

Ada Warga Negara AS Terpilih Jadi Bupati, DPR Sebut Ini Kecelakaan, Diduga Ada Hal Ini

Siswandi 5 Feb 2021, 13:31
Orient Patriot Riwu Kore, yang terpilih sebagai Bupati Sabu Raijua di NTT, yang belakangan diketahui masih memiliki status warga negara AS. Foto: int
Orient Patriot Riwu Kore, yang terpilih sebagai Bupati Sabu Raijua di NTT, yang belakangan diketahui masih memiliki status warga negara AS. Foto: int

RIAU24.COM -  Sosok Orient Patriot Riwu Kore, saat ini sedang disorot. Hal itu setelah terungkap bahwa Bupati Sabu Raijua terpilih di Provinsi NTT ini, diketahui memiliki kewarganegaraan ganda. Ia juga diketahui tidak mencopot identitasnya sebagai warga negara Amerika Serikat saat mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada 2020 lalu.

“Tentu saja ini suatu kecelakaan menurut saya, apakah kecelakaan ini sengaja atau tidak sengaja,” lontar anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Nasir Djamil, merespon permasalahan ini. 

Tak hanya itu, Nasir menduga ada unsur kesengajaan dari Orient pribadi, untuk menyembunyikan identitas dirinya sebagai warga negara AS saat maju sebagai calon bupati.

“Artinya apakah dia tidak tahu bahwa dia masih punya atau menyandang WN AS. Kan syarat jadi kepala daerah itu WNI. Nah apakah orang-orang di sekitar dia tidak tahu bahwa dia masih berwarganegaraan AS?” ujarnya lagi, dilansir rmol, Jumat 5 Februari 2021. 

Ditambahkannya, jika sejak awal Orient sadar bahwa dirinya memiliki kewarganegaraan ganda, maka dia telah melakukan kebohongan.

“Kalau tidak disembunyikan, dia gagal waktu pendaftaran. Karena dia sembunyikan identitasnya, sehingga kemudian dia lolos menjadi pemenang,” ujarnya lagi. 

Sementara itu, pada Jumat siang ini, Orient dijadwalkan akan bertemu Kapolda NTT, Irjen Lotharia Latif, untuk membahas polemik itu.

Seperti dituturkan Ketua Bapilu PDIP NTT, Cendana Abu Bakar, sejauh ini sejumlah pihak telah berkomunikasi dengan Orient terkait status kewarganegaraannya. Salah satunya dari Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Zudan Arif Fakrullah.

"Sampai dengan kemarin baru Pak Dirjen kependudukan itu, beliau yang berinisasi telepon Pak Orient,, setelah itu tidak ada," ungkapnya, dilansir detik.

Cendana juga mengungkapkan kekecewaanya terhadap segelintir pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan politik lokal di Sabu Raijua.

"Masalah ini coba diselesaikan secara serius oleh pemerintah, tetapi ada pihak justru sedang melakukan lain lagi termasuk menggugat untuk pilkada ulang lah, ini kan bikin suasana sejuk tidak terjaga di Sabu. Saat bersamaan ada paket yang mendaftar untuk pilkada ulang ke PTUN," cemas dia.

Sebelumnya, Kemendagri akan mempertimbangkan usulan untuk menunda pelantikan Orient. Hal diungkapkan Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Akmal Malik. Langkah itu dilakukan setelah pihaknya menerima masukan dari Bawaslu. 

Untuk diketahui, masa jabatan Bupati Sabu Raijua periode 2015-2020 akan berakhir pada 17 Februari. 

"Kuncinya adalah kita beri ruang kepada otoritas yang miliki kewenangan untuk menentukan seorang warga negara asing atau warga negara Indonesia setelah diputuskan beberapa hari ke depan kami akan informasikan lagi," ujarnya ketika itu. ***