Menu

Bukan Hanya OPM, Binatang Kecil Ini Juga Siap Ancam Nyawa Pasukan TNI di Papua

Siswandi 5 Feb 2021, 18:36
Yonif Para Raider 501. Foto: int
Yonif Para Raider 501. Foto: int

RIAU24.COM -  Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja memberangkatkan pasukan elite Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Batalyon Infanteri Para Raider 501/Bajra Yudha menuju sektor selatan Papua.

Para prajurit TNI itu akan menggantikan pasukan Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders, Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro. Sama dengan pendahulunya, mereka akan menjalani operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.

Tentu saja, kawasan yang akan didatangi bukanlah daerah yang nyaman. Sebab, mereka akan memperkuat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, yang tak lain adalah salah satu wilayah paling berbahaya sejak beberapa bulan belakangan ini. Sebab, sudah banyak warga sipil dan prajurit TNI yang gugur di daerah ini akibat kebrutalan kelompok separatis bersenjata OPM Papua.

Namun ternyata, ancaman bukan datang dari OPM. Ada satu bahaya lain yang patut diwaspadai. Namun bukan dari manusia, ancaman ini malah datang dari binatang.

Ancaman yang dimaksud seperti diungkapkan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang, adalah wabah penyakit. Hebatnya lagi, binatang itu kecil tubuhnya, karena yang dimaksud adalah gigitan nyamuk Anopheles betina.

Ancaman itu ternyata bukan isapan jempol belaka. Pada Desember 2019, seorang prajurit TNI berinisial Serda RM meninggal dunia di Intan Jaya. Peristiwa itu terjadi ketika ia berpatroli di sekitar hutan di Distrik Ugimba. Disebutkan ketika itu almarhum meninggal akibat malaria tropicana usai digigit nyamuk Anopheles betina.

Halaman: 12Lihat Semua