Menu

Di Tengah Pandemi, Pertamina Bukukan Laba Rp 14 Triliun, Ahok Cuma Bilang Ini

M. Iqbal 6 Feb 2021, 11:45
Ilustrasi (Foto: CNN Indonesia)
Ilustrasi (Foto: CNN Indonesia)

RIAU24.COM - Meskipun di Indonesia masih terdapat pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) masih dapat membukukan laba US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Dilansir dari Detik.com, Sabtu, 6 Februari 2021, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama membenarkan hal tersebut. Tapi, dia enggan berkomentar banyak terkait kinerja direksi.

"Benar (laba). Soal kinerja bisa tanya ke KBUMN (Kementerian BUMN) selaku pemegang RUPS," ujarnya, Jumat, 5 Februari 2021.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut ada tiga pukulan sekaligus di tahun 2020 atau saat pandemi. Pukulan pertama karena adanya penurunan permintaan.

"Di saat PSBB di awal-awal masa pandemi itu penurunannya lebih dari 50% di kota-kota besar dan secara nasional sepanjang tahun 2020 adalah penurunan 25%," kata dia pada Kamis, 4 Februari 2021.

Pukulan kedua berupa harga minyak mentah dunia yang turun tajam. Lalu, pukulan ketiga berupa fluktuasi nilai tukar. "Ketiga hal itu sangat pengaruh ke sektor energi," lanjut Nicke.

Nicke menyebutkan rantai pasok Pertamina sebagian masih dipenuhi dari impor. Harga minyak yang turun tajam menjadi kesempatan bagi Pertamina untuk memperbanyak pasokan energi.

"Di April Mei kita beli dengan jumlah besar disimpan storage-storage, baik itu storage landed maupun floating storage di laut," ujarnya.

Kondisi itu berdampak pada penurunan biaya pokok produksi. "Ini yang memberikan dampak di semester II terjadi penurunan dari HPP atau biaya pokok produksi, dan tentu kita melihat inilah yang membuat di sepanjang tahun 2020 walaupun terjadi penurunan ketiga hal tadi, Pertamina masih bisa berhasil mencetak laba," tandasnya.