Menu

Terancam Kelaparan, Warga Gaza Ini Membuka Peternakan Burung Puyuh Karena Habitat Ikan Menurun Drastis

Devi 9 Feb 2021, 14:02
Foto : Ethnical Editor
Foto : Ethnical Editor

RIAU24.COM -  Beberapa orang telah menemukan cara baru yang kreatif untuk mencari nafkah dalam menghadapi pengangguran yang tinggi yang menghancurkan masa kini dan masa depan banyak orang.

Ibrahim Abu Odeh, 34, dari kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, adalah salah satunya. Menolak kehilangan harapan bahkan saat pengangguran mencapai hampir 50 persen, ia memulai peternakan puyuh pertama di daerah kantong pesisir yang terkepung. Berburu burung puyuh yang bermigrasi dalam perjalanannya dari iklim beku Eropa ke hangatnya Timur Tengah telah menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak pengangguran di Gaza yang menjualnya di pasar lokal untuk memenuhi kebutuhan.

Namun, Abu Odeh melihat lebih jauh ke depan, dan sebagai gantinya membeli beberapa telur puyuh dari pemburu lima tahun lalu dan mulai beternak burung di beberapa kandang di atap rumah keluarganya. “Kemudian pekerjaan berkembang, permintaan meningkat, jadi saya memutuskan untuk menyewa sebidang kecil tanah di dekat rumah untuk memelihara lebih banyak burung puyuh. Saya mendapat untung sekitar USD 500 per bulan, yang mendukung saya untuk memberi makan keempat anak saya dan mendanai gelar master saya, karena saya akhirnya mempersiapkan tesis saya di bidang akuntansi dari Universitas Islam Gaza,” katanya kepada Al Jazeera.

Tidak selalu lancar - Abu Odeh mengatakan butuh waktu untuk memikirkan cara memelihara burung dan ada beberapa kemunduran. “Saat saya membeli 1.000 telur pertama, setengah dari unggas yang baru lahir mati. Saya belajar dari saluran YouTube dan situs web prinsip-prinsip memelihara burung puyuh, jadi saya mengatasi kendala ini, ”katanya.

“Telur saya beli dari pemburu burung puyuh, lalu saya taruh di tempat penetasan dan setelah 18 hari puyuh yang baru lahir sudah diproduksi. Penjualan burung puyuh sangat diminati warga Gaza karena harganya yang murah dan nilai pakannya yang bagus, ”ujarnya.

“Ketika berat burung baru mencapai 250 gram, saya menjualnya seharga 2,5 shekel Israel [80 sen AS].”

Halaman: 12Lihat Semua