Menu

Masalah Kesehatan Akibat Sulit Tidur di Indonesia Berisiko Meningkat Selama Pandemi

Rizka 16 Feb 2021, 13:28
Masalah Kesehatan Akibat Sulit Tidur di Indonesia Berisiko Meningkat Selama Pandemi (foto/int)
Masalah Kesehatan Akibat Sulit Tidur di Indonesia Berisiko Meningkat Selama Pandemi (foto/int)

RIAU24.COM - Pandemi Covid 19 sudah berlangsung selama setahun. Berbagai aktivitas normal yang dilakukan masih dibatasi. Beragam pembatasan sosial itu telah berdampak kepada kondisi mental banyak anak muda di Indonesia khususnya. 

Menurut pandangan pengakuakn masyarakat, pembatasan-pembatasan seperti karantina dan jaga jarak, masih sulit di biasakan. Salah satu faktornya adalah karena manusia merupakan makhluk sosial yang butuh berinteraksi.

Selain problem kesehatan mental, juga muncul laporan semakin banyak orang merasakan gangguan tidur. Riset menyebutkan hampir separuh responden yang terdampak Covid 19 mengaku insomnia. Ini dipengaruhi oleh kecemasan risiko terinfeksi virus, kematian orang-orang terdekat, protokol kesehatan yang ketat, isolasi dan kesepian, kehilangan pekerjaan, hingga konsumsi infomasi mengenai pandemik secara berlebihan.

Sebelum pandemi saja, sebenarnya banyak remaja dan orang dewasa sudah tidak memiliki kualitas tidur yang baik. Para ahli kesehatan mengatakan durasi tidur yang dibutuhkan setiap kategori usia berbeda. Misalnya, untuk yang berumur 13 hingga 18 tahun sebaiknya tidur selama delapan sampai 10 jam setiap harinya, sedangkan untuk yang berusia lebih tua disarankan paling sedikit 7 jam.

Tims Honestdocs telah melakukan survei terhadap 2.944 responden mengenai pola tidur masyarakat Indonesia. Responden yang berpartisipasi terdiri dari 68% wanita dan 32% pria yang sebagian besar tergolong usia produktif, yaitu 18-24 tahun.

Dari seluruh responden yang terlibat, ternyata lebih dari dua pertiga masyarakat Indonesia terbukti mengalami kurang tidur. Hal ini dapat dilihat bahwa berdasarkan lama tidurnya, sekitar 23% responden hanya tidur 6 jam setiap malam.

Halaman: 12Lihat Semua