Menu

Miris, Tersesat Di Tengah Gurun Libya, 8 Anggota Keluarga Ini Meninggal Karena Kelaparan

Devi 22 Feb 2021, 10:55
Foto : TribunNews
Foto : TribunNews

RIAU24.COM -  Seperti dilansir dari The New Arab, delapan anggota keluarga asal Sudan ditemukan tewas setelah tersesat selama enam bulan, usai berangkat dalam perjalanan melintasi gurun Libya. Mereka tersesat di Gurun Libya yang merupakan salah satu bagian Gurun terbesar, yaitu Gurun Sahara.

Penemuan tragis itu dilakukan oleh petugas polisi yang sedang berpatroli di daerah itu dan menemukan kedelapan mayat sekitar 400 km dari kota terdekat Kufra, Libya.

Dari insiden yang terjadi pada 10 Februari 2021, sebuah Toyota Sequoia diidentifikasi di tempat kejadian dengan tiga jasad wanita dan lima jasad pria tersebar di padang pasir bersama dengan barang-barang mereka.

Diyakini bahwa kendaraan tersebut berasal dari El-Fasher, Sudan, yang mencoba menuju Kufra sebelum tersesat di sepanjang jalan. Temuan lain juga termasuk catatan tulisan tangan yang bertuliskan, "Kepada siapa pun yang menemukan surat ini, ini adalah nomor telepon saudara saya, Muhammad Saifuddin."

"Maaf, karena tidak dapat menghubungi Anda. Ayah dan Nasir, aku mencintaimu. Doakan kami dengan belas kasihan, berikan kami Alquran dan berikan kami jalan kematian kami di sini, "

Beberapa laporan menyebutkan bahwa tragedi itu bukan yang pertama karena para pengungsi berusaha untuk keluar dari wilayah yang dilanda konflik di daerah tersebut, karena ratusan nyawa hilang dalam prosesnya.  Investigasi yang dilakukan oleh polisi Libya mengungkap bahwa keluarga itu berangkat dari El Fasher di Sudan ke kota Kufra di Libya pada Agustus tahun lalu. Diduga, keluarga itu hendak mengungsi dari negeri asalnya yaitu Sudan yang diketahui kini tengah dilanda perang saudara.

Informasi tersebut seketika viral di media sosial usai tersebarnya sebuah foto yang menunjukan kepolisian Libya saat mengevakuasi mayat anggota keluarga itu dari sebuah mobil yang telah hancur.  Beberapa mayat anggota keluarga di antaranya bahkan ditemukan telah terkubur sebagian oleh bukit pasir.

Media lokal melaporkan sekitar 21 orang, termasuk anak-anak sedang menempuh perjalanan dari negara asalnya. Pihak berwenang langsung mengadakan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana insiden tragis itu terjadi.

Libya adalah salah satu tempat persinggahan bagi para pengungsi dari beberapa negara di benua Afrika. Para pengungsi itu nekat menempuh perjalanan melewati gurun Libya yang sangat berbahaya sebagai jalur belakang memasuki Libya.