Menu

Republik Ceko Beralih ke Vaksin Rusia di Tengah Melonjaknya Kasus COVID-19

Devi 1 Mar 2021, 09:37
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM - Republik Ceko telah meminta sejumlah vaksin Sputnik V Rusia sambil menunggu penundaan pengambilan gambar dari Uni Eropa (UE), kata presiden pada Minggu, menambahkan bahwa Praha juga akan mempertimbangkan untuk mencari suntikan China.

Dilansir dari Aljazeera, anggota UE telah menempati peringkat di antara negara-negara yang paling terpukul di dunia oleh pandemi COVID dalam beberapa minggu terakhir, dengan melonjaknya jumlah infeksi dan kematian, karena situasinya telah diperburuk oleh varian baru virus tersebut. Peluncuran vaksinasi lebih lambat dari yang diharapkan dengan hanya 650.000 suntikan yang diberikan sejak Desember di negara berpenduduk 10,7 juta orang, yang disalahkan oleh politisi Ceko atas lambatnya pengadaan oleh UE.

"Setelah berkonsultasi dengan perdana menteri, saya telah mengirim surat kepada (Presiden Rusia) Vladimir Putin, meminta dia untuk memasok vaksin Sputnik," kata Presiden Milos Zeman di TV Prima.

"Informasi dari kedutaan Rusia menunjukkan itu bisa tiba dalam beberapa hari ke depan," katanya.

Zeman mengatakan dia juga akan menyambut vaksin Sinopharm China di negara yang telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 20.000 kematian, dengan alasan bahwa "vaksin tidak memiliki ideologi".

Warga Ceko telah menunjukkan ketidakpercayaan terhadap vaksin di jejaring sosial, didorong oleh pengalaman mereka dengan barang-barang berkualitas rendah buatan Soviet yang dikirim ke negara mereka selama empat dekade Komunisme pada 1948-89. Baik Sputnik V maupun Sinopharm belum disetujui oleh regulator Uni Eropa EMA, tidak seperti vaksin Pfizer / BioNTech, Moderna dan AstraZeneca / Oxford yang saat ini digunakan di Republik Ceko.

Halaman: 12Lihat Semua