Menu

Penerima Transplantasi Hati Pertama di Malaysia Dua Dekade Lalu, Akhirnya Meninggal Dunia di Usia 23 Tahun

Devi 2 Mar 2021, 13:45
Foto : OH MY MEDIA
Foto : OH MY MEDIA

RIAU24.COM - Seorang penerima transplantasi hati pertama Malaysia meninggal pagi ini (2 Maret) karena komplikasi. Mohd Afiq Ikmal Muhammad Zaini adalah penerima pertama yang berhasil menjalani transplantasi hati 22 tahun lalu. Saat itu, keberhasilan operasi transplantasi hati tersebut membuat dunia kedokteran Malaysia bangga. Diketahui, saat jadi penerima transplantasi hati, Afiq adalah penerima transplantasi termuda.

Namun, dua dekade berlalu, pria berusia 23 tahun itu dalam kondisi kritis sejak 13 Februari dan dirawat di Rumah Sakit Selayang.

Sekitar pukul 5 pagi pada tanggal 2 Maret, Mohd Afiq Ikmal menghembuskan nafas terakhir.

zxc1


Dilansir dari Berita Harian, hal tersebut diinformasikan oleh sang pendonor hati, Wan Mohd Hafizam Wan Ismail. “Ayah Afiq menyampaikan kabar itu kepada saya,” kata Wan Mohd Hafizam. Dia menambahkan bahwa jenazah Mohd Afiq Ikmal akan dibawa kembali ke desa ayahnya di Tikam Batu, Sungai Petani, Kedah untuk dimakamkan.

Mohd Afiq Ikmal diketahui tidak sadarkan diri dan dalam kondisi kritis akibat komplikasi hati setelah menjalani transplantasi hati 22 tahun lalu. Ia baru berusia 14 bulan saat Wan Mohd Hafizam, yang saat itu berusia 23 tahun, menyatakan kesediaannya untuk menyumbangkan sebagian dari hatinya.

Petugas dari Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia tersebut telah mengambil kesempatan untuk menjadi sukarelawan pada saat itu meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah dengan balita tersebut.

zxc2


Proses transplantasi hati merupakan tindakan medis berupa pengangkatan organ hati kamu dan menggantinya dengan organ hati lain yang berada dalam kondisi sehat dan berasal dari donor. 

Setelah transplantasi hati, penting bagi pasien transplantasi untuk merawat organ baru mereka, termasuk perubahan gaya hidup yang memungkinkan, berolahraga secara rutin, diet sehat, minum obat dan memenuhi janji temu untuk pemeriksaan tindak lanjut medis secara teratur.

Koordinator transplantasi, ahli diet dan tim perawatan kesehatan sejenis di Gleneagles Hospital akan mendidik dan memandu pasien serta pendamping mereka mengenai perawatan paska transplantasi, sebelum mereka pulang dari rumah sakit.

Pasien juga diwajibkan untuk pemeriksaan, sekurang-kurangnya dua kali seminggu selama 2 bulan pertama setelah mereka meninggalkan rumah sakit. Hal ini akan memungkinkan spesialis memeriksa kondisi pasien dan memantau proses pemulihan. 

Transplantasi organ memiliki risiko tertinggi untuk penolakan organ dalam 60 hari pertama setelah transplantasi, jadi sangatlah penting bahwa spesialis memeriksa pasien secara teratur. Setelah 2 bulan pertama, frekuensi kunjungan disesuaikan berdasarkan diagnosis dokter.