Menu

Kisah Para Warga Muslim yang Membantu Kremasi Wanita Hindu Ini Bikin Netizen Terharu

Devi 3 Mar 2021, 08:56
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM - Meski pertikaian umat beragama Islam dan Hindu kerap terjadi di India, namun masih banyak kisah-kisah menyejukkan lainnya di negeri Bollywood ini. Dalam contoh keharmonisan komunal dan kemanusiaan, para tetangga Muslim melakukan ritual terakhir seorang wanita Hindu di distrik Baramulla, Kashmir Utara, kata laporan lokal.

Seperti dilansir Riau24.com dari IndiaTimes, menurut sebuah laporan di Greater Kashmir, seorang wanita Hindu bernama Rani Kaul, meninggal pada hari Sabtu, 27 Februari 2021. Namun, upacara pemakamannya harus ditunda setidaknya selama satu hari karena kerabatnya harus melakukan perjalanan jauh dari Delhi untuk menghadiri pemakaman.

Karena tak punya kerabat lain di Kashmir, para tetangganya yang notabene beragama Muslim bergandengan tangan untuk melaksanakan semua persiapan untuk upacara terakhir wanita tersebut, sesuai dengan praktik kremasi di Kashmiri Pandits. Dari mengumpulkan kayu untuk pemakaman hingga membawa jenazah ke krematorium, para tetangga mengambil bagian dalam pemakaman yang dilakukan pada hari Minggu dan membantu melaksanakan upacara terakhir almarhum. Konon, Kaul adalah satu-satunya warga Hindu di Kashmir, tempat sekitar 600 Muslim.

zxc1


Terharu dengan tindakan para tetangga Kaul, S L Raina, salah satu kerabat almarhum, mengatakan dia berterima kasih kepada umat Islam di daerah tersebut.

“Kami tidak perlu khawatir tentang ritual terakhir Rani ji karena Muslim setempat mengatur dan menyediakan segalanya. Saya sangat berterima kasih kepada mereka, ”kata Raina seperti dikutip oleh Greater Kashmir. Ini adalah contoh lain yang menunjukkan persaudaraan yang ada di antara komunitas. Sebelumnya pada bulan Januari, umat Islam memanggul mayat seorang Pandit Kashmir sejauh bermil-mil di tengah hujan salju dan melakukan ritual terakhirnya di distrik Shopian.

Tetangga Bhaskar Nath yang meninggal karena gagal ginjal, melakukan ritual terakhirnya dengan membawa jenazahnya selama lebih dari 10 km di tengah hujan salju lebat, ke krematorium.

Diketahui, sekitar 80 persen penduduk India memeluk Hindu, dan populasi Muslim berjumlah sekitar 200 juta orang, atau sekitar 14 persen. Setelah pemisahan India-Pakistan pada 1947, sepuluh juta warga Hindu dan Sikh terpaksa keluar dari Pakistan, yang pada waktu itu masih terbagi menjadi dua bagian, dan tujuh juta Muslim harus pindah dari India. Namun, masih banyak penduduk beragama Islam yang enggan pindah ke Pakistan. Begitu pula sebaliknya.

Alasan konflik yang muncul ini adalah karena umat Hindu dan Muslim menggunakan titik rujukan yang berbeda ketika menggunakan sejarah untuk mengartikulasikan tujuan sosial politik dan membangun identitas modern mereka. Ketika Pakistan didirikan untuk mewadahi umat Islam dalam rangka kemerdekaan India, jutaan Muslim beremigrasi. Sejak itu, mereka yang tetap bertahan di India diperlakukan berbeda oleh orang-orang Hindu.

Benih ketidakpercayaan dan kecurigaan diperkuat oleh fakta bahwa kaum Muslim memiliki sistem masyarakat yang tidak dapat disesuaikan dengan sistem kasta umat Hindu. Dengan cara ini, kedua kelompok agama hidup berdampingan, tetapi dengan persepsi berbeda. Orang Hindu menganggap orang Muslim tidak baik. Mereka juga kesal karena warga Muslim tidak tunduk pada program keluarga berencana. Disitulah mulai terjadi konflik antar dua agama ini.