Menu

Semakin Dikucilkan, Para Wanita Muslim di Swiss Dilarang Menggunakan Cadar Karena Alasan Ini...

Devi 3 Mar 2021, 14:18
Foto : Republika
Foto : Republika

RIAU24.COM -  Kurang dari setahun yang lalu, Valentina membuat keputusan untuk mengganti jilbabnya dengan niqab. "Saya merasa lebih baik dan lebih aman memakainya," katanya seperti dilansir dari Al Jazeera. 

Valentina, 32 tahun dari Swiss, yang lebih suka diidentifikasi hanya dengan nama depannya, mengatakan dengan mengenakan niqab (kerudung yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim yang menutupi bagian bawah wajah) adalah pilihan pribadi.

“Saya memakainya untuk diri saya sendiri, bukan sebagai simbol dunia luar,” katanya. Tapi Valentina mungkin tidak bisa memakai niqab lebih lama lagi. Pada 7 Maret, Swiss akan memberikan suara dalam referendum yang dapat mengantarkan larangan penutup wajah, seperti niqab, di depan umum. Undang-undang tersebut, yang disebut secara lokal sebagai larangan burqa, tidak secara khusus menyebutkan penutup wajah yang dikenakan oleh wanita Muslim tetapi sebagian besar terlihat menargetkan mereka.

Undang-undang yang diusulkan mengamanatkan bahwa “tidak ada yang boleh menutupi wajah mereka di depan umum” dan bahwa “tidak ada yang diizinkan untuk memaksa seseorang untuk menutupi wajah mereka berdasarkan jenis kelamin mereka”.

Ada beberapa pengecualian, seperti alasan kesehatan dan tradisi seperti karnaval. Jajak pendapat di media lokal menunjukkan bahwa para pemilih akan menyetujui undang-undang tersebut, sebuah langkah yang diyakini beberapa anggota minoritas Muslim membuat mereka keluar dari masyarakat.

Inisiatif untuk melarang penutup wajah diluncurkan oleh Egerkinger Komitee, sebuah kelompok termasuk politisi sayap kanan Partai Rakyat Swiss (SVP) yang mengatakan bahwa mereka mengorganisir perlawanan terhadap klaim kekuasaan politik Islam di Swiss.

Halaman: 12Lihat Semua