Menu

Berani Bacok Polisi Saat Digerebek, Alasan Ketua Geng Motor Ini Justru Bikin Emosi

M. Iqbal 4 Mar 2021, 16:14
Ketua Geng Motor Enjoi MBR, Rendi Asparilia yang membacok polisi saat akan digledah. (Foto: Tempo.co)
Ketua Geng Motor Enjoi MBR, Rendi Asparilia yang membacok polisi saat akan digledah. (Foto: Tempo.co)

RIAU24.COM - Karena terpepet saat ditangkap, Ketua Geng Motor Enjoi MBR 86 Rendi Asparilia yang baru berusia 22 tahu membacok Aiptu Dwi Handoko.

Alasan Rendi berani membacok Dwi hanya karena ingin dibilang hebat. "Tidak ada motif sama sekali (membacok polisi), cuma ikutan aja, iya biar dibilang hebat," kata dia dilansir dari Tempo.co, Kamis, 4 Maret 2021.

Dia sendiri mengaku mengetahui bahwa orang yang dibacoknya itu merupakan aparat kepolisan. Rendi kemudian menyesal dan meminta maaf atas perbuatannya tersebut.

"Saya Rendi ingin minta maaf kepada Aiptu Dwi telah melukai tangannya, jarinya. saya sangat menyesal," ujarnya.

Untuk diketahui, aksi pembacokan yang dilakukan Rendi itu terjadi pada Ahad dini hari lalu di Jalan Tambak Raya, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, Rendi bersama geng motor Enjoi MBR 86 yang berjumlah 35 orang sedang konvoi di sekitar TKP. 

Warga yang merasa terganggu dengan aksi remaja tersebut segera menghubungi pihak kepolisian. Hasilnya, pihak kepolisian segera menggerebek tempat itu dan membubarkan mereka.

Tapi saat akan kabur, Rendi yang dibonceng oleh Laode Yogi, 21 tahun, dihadang oleh Aiptu Dwi Handoko. Lantas dia menyabetkan senjata tajam hingga membuat jari kelingking Dwi nyaris putus. 

Tak sampai 24 jam, polisi kemudian menciduk Rendi bersama Laode di rumahnya di Muara Baru, Jakarta Utara. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sebilah celurit dan kendaraan yang digunakan saat beraksi. 

Kapolsek Metro Menteng Ajun Komisaris Besar Iver Son Manossoh mengatakan pihaknya menjerat anggota geng motor itu dengan Pasal 170 tentang penganiayaan dan UU Darurat karena kepemilikan senjata tajam. Keduanya terancam hukuman penjara hingga 10 tahun.