Menu

Ini Alasan Mengapa Kebanyakan Orang Asia Tidak Menggunakan Kertas Toilet di Rumah Mereka

Devi 7 Mar 2021, 12:42
Foto : Brightside
Foto : Brightside

RIAU24.COM -  Di banyak negara, orang menggunakan metode alternatif untuk kertas toilet. Misalnya di negara-negara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan India, kamar mandi mereka biasanya memiliki gayung plastik yang lebar. Bahkan ada toilet khusus dengan cleansing seat buatan Jepang yang digunakan sebagai pengganti toilet.

Dilansir dari Bright Side yang penasaran untuk mencari tahu apa yang salah dengan penggunaan tisu toilet di Asia, ternyata ditemukan ada beberapa alasan untuk ini, baik secara budaya maupun medis.

1. Pipa ledeng tidak dibuat untuk kertas.
Di banyak negara Asia, sistem pengelolaan air tidak sebaik di Barat. Karena masalah sanitasi yang mungkin ditimbulkan, pembilasan tisu toilet tidak disarankan. Itulah mengapa orang-orang di sana biasanya menggunakan mangkuk air, bidet, atau pancuran bidet sebagai pengganti kertas. Selain itu, untuk memastikan bahwa Anda dapat membuang kertas ke toilet, perhatikan apakah ada tempat sampah. Dalam banyak kasus, tempat sampah berfungsi untuk menampung tisu toilet.

2. Dapat menyebabkan iritasi.

Tisu toilet yang terlalu keras bisa mengiritasi area tersebut, terutama bagi orang yang mengalami wasir atau celah. Sebaliknya, menggunakan air jauh lebih lembut dan bisa membantu mengurangi tekanan di area perianal.

3. Dapat menyebabkan infeksi saluran kencing.
Kebiasaan menyeka yang buruk dengan tisu toilet dapat menyebabkan penyebaran bakteri. Selain itu, bagi wanita, menyeka dari belakang ke depan dapat meningkatkan risiko penularan bakteri ke uretra. Dengan menggunakan alternatif seperti bidet atau menggunakan lap basah, masalah ini dapat terhindar dari masalah.

4. Memiliki makna budaya.
Di negara-negara Muslim, mencuci setelah semua kejadian buang air besar adalah bagian dari etika toilet Islam. Aturan yang sama juga terjalin secara budaya di India.

5. Tidak cukup higienis.
Air dianggap lebih higienis dibandingkan kertas tisu. Kertas toilet tidak menghilangkan kotoran secara menyeluruh dan menyeka tidak selalu cukup.

6. Tidak ramah lingkungan.
Menurut analisis ahli, di AS saja, 36,5 miliar gulungan tisu toilet digunakan setiap tahun, mewakili proses pembuatan pulp dari sekitar 15 juta pohon. Ini juga membutuhkan air, pemutih, energi, dan bahan kemasan dalam jumlah besar. Menggunakan cara lain seperti bidet, seperti yang diyakini para ahli, jauh lebih ramah lingkungan.

Apakah menurut Anda mencuci lebih baik daripada menggunakan kertas toilet?