Menu

Beda Kelas dengan Moeldoko, Jendral Gatot Ogah Khianati SBY Saat Ditawari Rebut Demokrat dari AHY

Satria Utama 7 Mar 2021, 10:22
Jenderal Gatot Nurmantyo
Jenderal Gatot Nurmantyo

RIAU24.COM -  Upaya pihak tertentu untuk membuat kisruh Partai Dekokrat ternyata sudah cukup lama direncanakan. Sebelum Moeldoko melakukannya, ternyata mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga pernah ditawari untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat oleh pihak tertentu. 

Menurut Gatot, dirinya menolak tawaran tersebut karena dalam prosesnya harus dengan cara melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kepemipinan partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Fakta itu disampaikan Gatot merespons pertanyaan tentang keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko melengserkan kepemimpinan AHY di Demokrat yang disiarkan melalui akun YouTube Bang Arief dikutip, Minggu (7/3/2021). 

Wawancara tersebut dilakukan Jumat (5/3/2021) atau pada hari yang sama dengan pelaksanaan KLB Demokrat di Sumatera Utara (Sumut).

"Ada juga yang datang ke saya. (Mereka) datang, oh menarik juga, gimana prosesnya? Begini Pak nanti kita bikin KLB, nanti yang dilakukan adalah kita menjatuhkan, mengganti AHY dulu (lewat) mosi tidak percaya akhirnya AHY turun. Setelah AHY turun baru pemilihan, Bapak pasti deh nanti begini begini...," ujar Gatot menirukan ucapan orang yang menawarinya kursi pimpinan Demokrat.

Dia menuturkan, langsung menolak tawaran tersebut karena ketika masih berkarier di TNI, teringat jasa Presiden keenam Indonesia SBY yang telah membesarkannya hingga menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).  

"Beliau tidak titip-titip apa dan pesan lain-lain lagi. Maksud saya begini, apakah iya saya dibessarkan oleh dua Presiden, pertama Pak SBY dan Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?" tuturnya seperti dilansir Inews.

Menurutnya, ketika ditunjuk sebagai KSAD, SBY hanya berpesan agar bertugas secara profesional dan mencintai prajurit beserta keluarganya dengan tulus.  

"Bahkan (ketika) saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, kamu akan saya jadikan KSAD, saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan dipertanggung jawabkan," ucapnya.***