Menu

Harga Gabah Padi Anjlok, Said Didu Mohon pada Prabowo Subianto dan Moeldoko: Berhentilah Menjual Nama Petani

Amerita 11 Mar 2021, 21:42
google
google

RIAU24.COM -  Para petani di Kabupaten Kendal mengeluhkan harga gabah yang anjlok di tengah kabar pemerintah berencana impor beras.

Harga gabah di Kendal saat ini hanya Rp 3.600 per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 4.300 per kilogram.

Hal ini juga terjadi di Kabupaten Pangandaran, di musim panen ini harga gabah di sana hanya dikisar Rp 3.700 per kilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp 4.500 hingga Rp 5000 per kg.

Dilansir dari detik.com, seorang petani di pangandaran mengaku terpaksa tetap menjual hasil panennya meskipun merugi. Ini dilakukannya untuk bisa menyambung hidup.

“Walaupun harga murah, terpaksa kami jual terus untuk keperluan biaya hidup. Lagi pula gabah baru dipanen itu kalau mau disimpan harus dikeringkan dulu. Butuh biaya dan waktu lagi, sementara kami terdesak kebutuhan. Jadi dijual saja walaupun harga murah,” ujar Mutiah.

Mutiah juga menjelaskan kondisi panen tahun ini yang disebutnya bagus dan memuaskan meskipun harga jualnya sangat anjlok.

“Alhamdulillah, kalau hasil panen padi tahun ini bagus dan memuaskan. Hanya saja memasuki puncak panen raya harga gabah kering panen turun drastis sekitar Rp 1.300 per kilogram dalam dua pekan terakhir ini. Padi hanya diterima Rp 3.700 per kilogram. Hitungannya rugi kalau dijual segitu,” lanjut Mutiah kepada detik.com, Selasa (9/3).

Terkait anjloknya harga gabah yang merugikan para petani, eks Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu memohon kepada Prabowo Subianto dan Moeldoko selaku pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) agar berkenan mencarikan solusi untuk para petani yang merugi.

Hal ini disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Kamis (11/3).

“Jendral (purn) @Dr_Moeldoko, Letjen (purn) @prabowo yth, sebagai pimpinan HKTI, jika berkenan dan masih memihak petani, mohon bantu petani yang saat ini sedang kesulitan pupuk subsidi, harga padi anjlok dan saat yang sama impor beras dibuka. semoga bapak berkenan, mau, dan berani bela petani,” tulisnya.

Said Didu juga ingatkan Prabowo dan Moeldoko atas statusnya sebagai pimpinan HKTI agar jangan diam saja di tengah isu impor beras dan anjloknya harga gabah.

“Jendral (purn) @Dr_Moeldoko dan Letjen (purn) @prabowo setahu saya sama-sama mengaku pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tapi diam saat petani kesulitan seperti saat ini. Juga diam saat impor yang memukul produk petani dibuka. berhentilah ‘menjual’ nama petani,” imbuhnya.