Menu

Masih Ada Menteri Jokowi yang Doyan Impor, Faisal Basri Sebut Sebaiknya Dicopot, Ini Sebabnya

Siswandi 15 Mar 2021, 14:15
Ekonom senior Indef, Faisal Basri. Foto: int
Ekonom senior Indef, Faisal Basri. Foto: int

Faisal kemudian mengingatkan aksi serupa saat periode pertama pemerintahan Jokowi. ketika itu, mengeluarkan rekomendasi impor garam yang jauh melebihi kebutuhan. Ketika ditanya wartawan, dirjen yang mengurus garam malah berkilah pihaknya lupa memasukkan produksi garam rakyat.

Faisal kemudian membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan potensi produksi beras sepanjang Januari-April tahun 2021 ini mencapai 14,54 juta ton. Hal itu berarti ada peningkatan sebanyak 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini tak lepas dari kenaikan potensi luas panen yang cukup menjanjikan yaitu sebesar 1 juta hektar selama periode yang sama dibandingkan tahun lalu.

Jangan Ulangi Kesalahan 

Menurutnya, pemerintah tidak mengulangi kesalahan di tahun 2018 lalu. Di mana lonjakan impor sepanjang tahun 2018 mengakibatkan stok yang dikuasai oleh pemerintah untuk PSO/CBP naik hampir 4 juta ton. Namun di sisi lain, penyalurannya anjlok dari 2,7 juta ton menjadi 1,9 juta ton.

Akibatnya, stok beras melonjak lebih dua kali lipat dari 0,9 juta ton pada akhir 2017 menjadi 2 juta ton pada akhir 2018. Bulog sendiri akhirnya jadi keteteran mengelola stok sebanyak itu. Kualitas beras yang dikelolanya merosot, bahkan ada yang menjadi tidak layak konsumsi.

Halaman: 123Lihat Semua