Menu

Mendag Sebut Impor Beras Strategi untuk Lawan Mafia, Rizal Ramli: Haha.. Ndak Lucu....

Siswandi 16 Mar 2021, 15:54
Rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras banyak ditentang mengingat hal itu dilakukan saat Indonesia sedang panen raya padi. Foto: int
Rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras banyak ditentang mengingat hal itu dilakukan saat Indonesia sedang panen raya padi. Foto: int

RIAU24.COM -  Kebijakan pemerintah yang akan mengimpor 1 juta ton beras pada tahun ini, terus mendapat sorotan. Ada banyak hal yang mendasari hal itu. Salah satunya, kebijakan itu seolah menunjukkan pengingkaran atas status Indonesia yang disebut sebagai negara agraris.

Langkah itu juga dinilai berbalik 180 derajat dengan pernyataan Presiden Jokowi belum lama ini, yang mengajak untuk membenci produk asing. 

Tampaknya, gencarnya penolakan terhadap impor beras itu, disadari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Ia kemudian menyebut rencana impor 1 juta ton beras dilakukan sebagai strategi melawan mafia.

"Saya sebagai Mendag mesti memastikan kita ini punya strategi, tidak boleh pemerintah didikte oleh pedagang, dipojokkan oleh pedagang," ujar Mendag, M Lutfi, Senin (15/3/2021) kemarin.

Dilansir rmol, ternyata pernyataan itu bukannya meredam polemik yang terjadi, pernyataan menteri hasil reshuffle kabinet akhir tahun 2020 lalu itu malah makin memantik perdebatan di publik.

"Haha, lelucon yang ndak lucu," ujar ekonom senior Rizal Ramli di akun Twitternya, Selasa 16 Maret 2021. 

Publik juga menyandingkan rencana impor beras Kemenedag ini dengan semangat Presiden Joko Widodo belum lama ini untuk lebih mencintai produk dalam negeri dan membenci produk luar negeri.

"Ayo kita ikuti imbauan Presiden, benci produk asing. Tapi saya lupa presiden mana yang ngomong," ujar akun Twitter Fery Purnama Ajie. ***